Mohon tunggu...
Abdul Marindul
Abdul Marindul Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Lepas

Penulis yang belajar untuk menulis dan menulis untuk belajar.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Alifurrahman Seword VS Dahnil BPN

18 Mei 2019   22:49 Diperbarui: 18 Mei 2019   23:42 2157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dua hari ini dunia politik agaknya menghangat dengan keberadaan sebuah artikel yang beredar di Seword mengenai pemberitaan Prabowo pergi ke Brunei. Artikel yang cukup keras dan menohok itu membuat salah seorang tim sukses BPN, yakni Dahnil Anzar bereaksi keras.

Melalui cuitannya di Twitter, Dahnil Anzar mengkritik keras Alifurrahman, pendiri www.seword.com atas keteledorannya menyebarkan hoax.

Menurut timses 02, Alifurrahman menyebarkan hoax foto lama dengan mengatakan Prabowo minggat dan membiarkan para pendukungnya di Indonesia melakukan demo sebagai upaya delegitimasi KPU dan Bawaslu sebagai pelaksana pemilu yang seharusnya netral.

Prabowo dianggap sebagai provokator dan penyebab dari setiap kegalauan yang ada di Indonesia ini. Penulis Seword itu mencurigai ada agenda-agenda yang sedang dirancang dalam kepergiannya, mungkin untuk menghindari intelijen? Atau bagaimana? Tidak tahu juga sih.

Yang pasti, Dahnil begitu bereaksi keras, dan bahkan cuitannya dibalas oleh orang-orang penting. Pasca viralnya realsi Dahnil, para pendukung Prabowo pun langsung bergerak ikut mem-bully Seword.

Saya sebagai pengamat, melihat apa yang dikerjakan Dahnil ini adalah memantik dan menjadi inisiator dalam penyerangan terhadap karakter dan pribadi Alifurrahman.

Beberapa jam pasca panasnya Twitter dan tingginya traffic dari Seword, mengalahkan Kompasiana, mendadak muncul sebuah berita yang muncul dari Imigrasi. Imigrasi menyatakan bahwa tanggal 16 Mei 2019, Prabowo dan 11 orang lainnya termasuk Amien Rais di dalamnya, pergi ke Brunei Darussalam.

Dengan pesawat jet pribadi bok. Ini membuat akun Dahnil yang sempat menjadi superhero karena mengomandoi serangan kepada Alifurrahman pendiri Seword, mendadak jadi orang yang paling dikritik.

Dahnil mengatakan bahwa apa yang ia sebut mengenai foto lama, adalah sebuah kenyataan. Karena foto lama yang ia maksud adalah tanggal 16 Mei 2019.

Baru 2 hari, sudah dibilang lama. Saya jadi penasaran, kalau 2 hari saja dibilang sudah zaman dulu, apa kabarnya dengan STNK yang sudah mati 5 tahun ya? Apakah itu kita sebut dengan "kekekalan"? Bagaimana ini Dahnil?

Mendadak Dahnil terlihat begitu lemah posisi tawarnya. Orang ini sudah mempermalukan dirinya sendiri, dengan cuitannya yang mengatakan bahwa 16 Mei 2019 adalah foto lama. Lama dari mana? Kalau 5 tahun itu apa? Luaaaama? Atau kekal? Atau infinity and beyond?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun