Mohon tunggu...
Abdul Marindul
Abdul Marindul Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Lepas

Penulis yang belajar untuk menulis dan menulis untuk belajar.

Selanjutnya

Tutup

Analisis

3 Cara Kejam PSI Gebuk Oposisi

25 Maret 2019   10:58 Diperbarui: 25 Maret 2019   11:47 398
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Anti korupsi adalah sebuah slogan yang benar-benar dihidupkan, dibakar, dan asapnya ditup-tiupkan ke seluruh partai yang ada. PSI kalau diibaratkan mirip tukang sate yang sedang memanggang satenya dan mengipaskan aromanya.

Sebenarnya PSI mengipas ke arah oposisi, tapi ternyata asap itu terkena juga ke koalisi. Mereka menggadang-gadangkan semangat anti korupsi. Semangat ini diejawantahkan dari hulu sampai ke hilir.

Dari hulu, mereka tidak pernah menerima caleg yang merupakan eks narapidana korupsi. Ini menjadi semangat mereka. Ini menjadi kekuatan mereka. Menjadi hal yang diperjuangkan.

Menolak caleg eks napi korupsi, mau sebanyak apapun, sampai yang kata Prabowo "tidak seberapa" itu. PSI sampai sekarang, masih konsisten menjalankan semangat ini. Semangat yang terus membara.

Kenapa harus anti kepada korupsi sampai terkesan begitu benci terhadap korupsi? Apa yang sebenarnya PSI ingin perlihatkan? PSI ingin menyadarkan warga bahwa yang dikorupsi itu ya uang rakyat!

Semua uang rakyat itu dijadikan bancakan oleh orang-orang yang malah dengan beraninya menganggap bahwa korupsi adalah oli pembangunan. Oli matamu! Sini matamu tak kasih oli!

Arah gerak PSI tidak pernah berubah. Mereka ini berfokus kepada kecacatan yang sudah tertanam jauh dan terstruktur di Senayan.

Kenal PSI, kita kenal bagaimana semangat melawan korupsi, melawan intoleransi dan melawan kebohongan Prabowo.

Intoleransi, korupsi dan kebohongan adalah tiga tema besar yang dijalankan dengan semangat yang membahana. Menggebu-gebu, membahana, dan ketiga, membuat kita melotot.

Dengan fokus mereka membantai oposisi. Fokus di tiga bagian ini. Korupsi, intoleransi dan kebohongan. Bagaimana cara mereka menghabisi ketiga hal ini secara bersamaan? Apa yang menjadi strategi mereka?

Mereka menempatkan caleg-calegnya di lini depan serangan. Mereka menggunakan sistem phalanx yang efektif. Mereka bertahan sekaligus menyerang. Mereka sangat cerdas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun