Mohon tunggu...
Abdulloh umar
Abdulloh umar Mohon Tunggu... Guru - Abdull0h um4r

Membumingkan Al quran, sebagai sarana dan kebutuhan Ruhani meningkatkan kuantitas iman denga al Qur'an.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Al Quran Ku Kesandung Cinta di Menara Kembar

16 Desember 2019   01:05 Diperbarui: 16 Desember 2019   01:06 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Pada awal September 2019 lalu aku merupakan sebuah kenangan manis dalam sejarah hidupku, dimana aku seorang sosok laki-laki yang terkenal sangat anti dengan perempuan tiba-tiba  tidak sengaja Allah memperkenalkan ku dengan seorang wanita di negeri Jihan, yakni negeri yang sering tayang  di TV Indonesia yakni dalam sinema Upin dan Ipin, tepatnya di menara kembar Malaysia secara tidak sengaja saya membantu seorang dokter yang jatuh pingsan, saya pun langsung memanggil seorang ibu-ibu untuk membantunya membawanya kerumah sakit terdekat tak sengaja dalam tas wanita itu saya menjatuhkan sebuah buku harian yang begitu panjang halaman demi halaman saya baca, bait demi bait saya renungi tak sadar air mataku menari-nari dengan penuh tetesan yang membasahi pipiku. Si ibu tadi bertanya kepadaku kenapa Adek menangis? Ku jawab Mak cik ternyata orang yang kita tolong adalah seorang dokter muda yang hafal Qur'an lulusan terbaik di UTM, setelah beberapa menit si ibu itu memanggil salah satu keluarganya dari nomer telpon. Datanglah seorang pria yang langsung menanyakan dimana kamar Syifa si ibu langsung memberi tahu kondisi syifa, setelah 10 menit Alhamdulillaah nya Syifa sudah siuman dan dia memanggil ibu yang menyelamatkannya dan mengantarnya kerumah sakit ini. Setelah itu aku pergi dari rumah sakit eh tanpa kusadari ternyata buku hariannya masih di tanganku setelah beberapa jam baru aku sadari. Setelah ingat langsung ku pergi ke rumah sakit ternyata dia sudah dibawa kerumah sakit rujukan kanker nasional, saya minta alamatnya kepada salah satu admin rumah sakit setalah dapatkan aku langsung naik bus umum biar lebih hemat, ditengah perjalanan sambil kubaca terus bukunya sampai  halaman yang ke 7 disitu tertulis bahwa dia positif terkena kanker darah atau leukimia stadium 3 selama ini dia hidup bersama pamannya semenjak ayah dan ibunya meninggal sejak SMP. Diakhir halaman itu tertulis "aku pasti bisa sembuh, pasti Allah menolongku" nazla Asyifa efandi. Ku lanjutkan membaca buku tersebut sampai aku masih ingat nama Facebook nya. Beberapa menit saya sudah sampai di rumah sakit pusat kanker nasional, kucari-cari nama Pasian nazla Asyifa efandi dan kutanyakan kepada admin ternyata ada di kamar 147 lantai 4 kulangsung pergi bergegas naik lift sesampainya aku di didepan kamar tersebut aku mengetuk pintu dan memberi salam. Disitu ada ada pamannya dan keluarga familinya dengan sedikit gerogi saya memberikan buku tersebut kepada pamannya dengan ucapa maaf paman tadi buku ini jatuh ketika ka Syifa pingsang dan tanpa saya sadari tadi saya bawa sekarang saya mau kembalikan ke paman. " Terimakasih banyak Ade! atas bantuan Ade dan sudah mau capek-capek mengantarkan buku ini kesini." Kata sipamannya. Saya pun menjawab tidak apa-apa paman semoga ka syifanya cepet sembuh paman. Dengan bergegas saya mengundurkan diri dari hadapan paman sembari kulihat wajah ka Syifa yang sudah mengenakan pakaian rumah sakit dan selang infus yang di pasang dengan rapi. Ku pergi meninggalkan rumah sakit itu dengan perasaan penasaran dengan sosok wanita muda dokter cantik hafal Qur'an setelah beberapa hari aku liburan dimalaysia berkunjung kerumah Kaka aku pun masih ingat nama Facebook nya kalau gak salah Nazla Asyifa Er. Ku ketik ternyata benar disitu ada ada banyak nama yang muncul saya cermati satu persatu ada beberapa postingan tentang penyakit kanker leukimia akupun mengajukan pertemanan. 

Setelah sebulan aku tungguin sambil saya kembali ke pesantren di daerah Tangerang selatan ternyata baru di konfirmasi. Baru munculah sederet cerita nya dalam berandaku  setiap kali Ceritanya membuatku semakin dalam perasaan ku rasa kagumku kepadanya.

Tertulis diakhir postingannya bahwa dia akan melakukan operasi sumsum tulang belakang tapi Karna dia anak satu-satunya dan tidak mempunyai saudara maupun keluarga akhirnya dia kesulitan mencari pendonor.

Beberapa Minggu berbulan-bulan dia terus menunggu keajaiban ada seorang yang mau mendonorkan sumsum tulang belakang untuknya, tepat beberapa Minggu kemudian ada seorang dokter yang mau mendonorkan sumsum tulang belakang nya  tepat waktu yang ditentukan pelaksanaan Operasipun dilaksanakan. 

lanjut part 2

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun