Mohon tunggu...
Abdullohi Dzikru
Abdullohi Dzikru Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Mahasiswa MPI biasa

Akun inspirasi dari imajinasi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Beridentitas Nasional dengan Menjadi Santri

23 Februari 2020   15:40 Diperbarui: 23 Februari 2020   15:41 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Beridentitas nasional. Identitas yang bermakna sebagai jati diri yang bisa menjadi salah satu daya ingat pada historis atau suatu pencapaian. Di era ini memang di rasa perlu untuk memiliki rasa bangga akan beridentitas nasional. 

Secara historis, nasionalisme di Indonesia tidak jauh dengan kata santri karena memang santri sangat berperan di kebangkitan negeri ini, bisa kita lihat dengan beberapa kejadian (sejarah) Indonesia yang memang melibatkan tokoh-tokoh yang berasal dari santri maupun perjuangan santri-santri yang berbuah "RESOLUSI JIHAD" yang pada awalnya "RESOLUSI JIHAD"  ini di serukan untuk merespon NICA (Netherlands Indies Civil Administration) yang mencoba menjajah kembali Indonesia pada saat itu.

Dari berbagai peran Santri perjuangan yang sangat di butuhkan di Indonesia, tak heran sampai sekarang pun para santri di Indonesia semakin cinta dan bangga beridentitas nasional, bahkan mereka pun dengan bangga menyerukan semboyan "hubbul Wathon minal Iman". Dan banyak yang menganggap bukan santri kalau tidak cinta tanah air.

Masyarakat dari negara lain pun  jika menemui seorang santri dimanapun langsung beranggapan bahwa santri itu berasal dari Indonesia, entah itu karena cara berpakaian,prilaku ataupun dari cara bicaranya. Walaupun sebenarnya berkembangnya agama Islam berasal dari timur tengah, seakan-akan Indonesia lebih memiliki sifat itu.  Seperti contoh saat "Jackie Chan" aktor senior China ketika di suruh mengucapkan bahasa-bahasa Indonesia dia "Jackie Chan" malah mengucap "assalamualaikum" dan "waalaikummsallam" yang memang sudah melekat di budaya santri.

Tak heran juga di zaman ini beridentitas santri pun tak menjadi sebuah hal aneh lagi di tengah masyarakat, karena masyarakat sudah menganggap beridentitas santri adalah sangat nasionalisme sekali. Seperti presiden pun menganggap peci hitam sebagai pakaian atau dreascode yang sangat resmi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun