Siapa yang tidak kenal dengan film kartun Doraemon dan film Drama Korea (Drakor)? Walaupun tidak mengikuti di setiap episodenya, pasti anda juga sudah tahu dengan kedua produk film tersebut. Mungkin anda yang para cowok akan lebih akrab dengan Doraemon, dan anda yang para cewek pasti lebih akrab dengan Drakor. Sudahlah tidak usah berbohong, iya kan? Kalo tidak ya maafkan saya telah salah menduga.
Baik, kita bahas satu persatu, pertama yang dari Jepang, film Doraemon. Robot kucing warna biru berbentuk aneh itu telah menjadi teman petualangan kita sejak kecil, konon diceritakan doraemon datang dari abad-21, dengan segala kecanggihannya, ia dapat mengatasi semua masalah, bahkan memutar waktu saja bisa ia lakukan.Â
Robot kucing itu diadopsi oleh Nobita, seorang bocah yang ceroboh, bodoh, malas, dan penakut, tapi sikap humanismenya patut diacungi jempol. Namun disini saya tidak akan membahas tentang seluk beluk doraemon, biar itu menjadi tugas para loversnya.
Dalam film Doraemon, dapat kita simpulkan bahwa ada 2 fokus yang disampaikan, yaitu manusia dengan segala keterbatasannya, dan robot dengan segala solusinya, tentu solusi itu berbasis "teknologi".Â
Sekarang kita lihat negara asal film Doraemon, yaitu Jepang. Negara matahari terbit itu telah merajai jalanan, rumah, gedung, dan toko-toko di Indonesia, anda tidak percaya? Coba anda tengok ke jalan, kalau anda menemui mobil atau motor dengan merek Honda, Toyota, Suzuki, Mitsubishi, Daihatsu, Isuzu, Kawasaki, Nissan, Yamaha, dan Mazda itu semua adalah Produk Jepang. Dan kalau di rumah atau kantor anda menggunakan benda elektronik dengan merek Panasonic, Sony, Toshiba, Canon, Nikon, Sharp, dan Fujitsu, itu semua juga produk dari Jepang.
Pasti anda sudah dapat menerka apa yang akan saya sampaikan. Yap, saya menilai itu adalah siasat Jepang untuk mendongkrak pemasaran produknya. Walaupun tidak sepenuhnya benar, dan pasti banyak yang menyangkal dengan berkata "film doraemon kan bukan buatan pemerintah Jepang, apalagi dari merek-merek produk Jepang" atau "dalam film doraemon kan tidak pernah menayangkan satu merek tertentu". Yap, itu benar.Â
Tapi masyarakat kita telah terdoktrin bahwa produk elektronik dan otomotif Jepang lebih baik dari pada produk Cina atau yang lain, makanya selalu memiliki pelanggan setia, entah anggapan seperti itu karena film Doraemon, atau karena memang produknya unggul, saya juga kurang tahu. Dan tulisan saya ini bukan sebuah analisis beneran, hanya dengan metode cocoklogi, yang akan menghasilkan pertanyaan "Mungkin gak kalau begitu?"
Kemudian kita lanjut ke film Drakor, film yang mendapat banyak penggemar dari cewek-cewek Indonesia ini berasal dari Korea Selatan. Alur yang akan saya sampaikan tidak jauh beda dengan pembahasan diatas, jadi langsung saja... pasti anda mempunyai teman yang sangat tergila-gila dengan Drakor. Pokoknya kalau nonton drakor, ditemani camilan, mie, atau eskrim udah paling mantap menurut mereka.Â
Yak, sekarang saya sebutkan beberapa judul film hasil riset saya kepada teman-teman pecinta drakor, antara lain Goblin, Descendant Of The Sun, The Heirs, Itaewon Class, dan Start Up, setelah saya cari tahu ternyata itu semua produk dari Korea Selatan.Â
Mungkin tidak hanya Drakor, tetapi grup musik juga seperti EXO, BTS, dan Blackpink, itu semua juga berasal dari negri gingseng. Yap, salah satu alasan yang membuat mereka betah menonton karya-karya itu adalah wujud wajah dan kulit para pemainnya yang super mulus, putih, bersih. Kalau tidak salah Bahasa kerennya glowing, atau glow up saya juga kurang paham.
Berbeda dengan Jepang yang terkenal dengan produk otomotif dan elektroniknya, setelah saya riset di google dengan kata kunci "Korea Selatan terkenal dengan produk???" yang keluar adalah produk-produk kecantikan, dan operasi plastik. Anda tidak percaya? Silakan cek sendiri. Dari situ dapat kita simpulkan bahwa "mungkin" antara kedua produk Korea Selatan tersebut saling berhubungan, "bisa jadi" film drakor dan grup-grup musiknya adalah siasat untuk mendongkrak industri kecantikannya.
