Mohon tunggu...
Abdullah
Abdullah Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Mahasiswa

Suka baca

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Erick Thohir dan Revolusi Sepak Bola Indonesia

27 November 2022   16:56 Diperbarui: 27 November 2022   17:06 347
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Musim piala dunia sedang menjamur di seluruh lapisan masyarakat. Menyambut tahun baru, akhirnya piala dunia bisa diselenggarakan setelah pandemi covid-19. Qatar menjadi tuan rumah piala dunia tahun ini yang sebelumnya negara Rusia yang menjadi tuan rumahnya.

Sistem sepak bola yang sehat meliputi terorganisirnya lembaga sepak bola dengan baik. Sebagai contohnya yaitu belajar dari cara Arab Saudi dalam mengelola sepak bola sampai mengalahkan Argentina dengan menganut sistem Round Robin yaitu sistem pertandingan yang digunakan dalam turnamen untuk mempertemukan beberapa klub bola dalam menyeleksi seberapa tangguh sepak bola dalam menghadapi pertandingan.

Round Robin sudah digunakan sebagai metode turnamen pada abad ke-16 Selain itu dengan sistem ini mampu melatih fisik dan mental pemain sepak bola dalam menghadapi lawan.

Suatu pertandingan akan tercipta dengan adanya manajemen yang baik dan berpengalaman. Bisa dilihat sendiri Arab Saudi dengan menganut sistem Round Robin tersebut bisa dengan mudahnya mengalahkan Argentina sebagai salah satu klub besar dunia. Arab Saudi telah berhasil memasuki tim piala dunia sejak 1994 karena berhasil menganut sistem Round Robin dengan baik.

Erick Thohir Layak Memimpin PSSI

Sistem Round Robin yang dianut Arab Saudi untuk kompetisi lokalnya, bukan hal yang mustahil untuk bisa diterapkan di Indonesia. Sepak bola di negeri ini bisa belajar ke banyak negara lain, termasuk Arab Saudi, atau Jepang dan Korea Selatan yang sudah lebih maju. Dengan kata lain, semua itu bisa dilakukan. Tapi persoalannya maukah PSSI dan segenap pihak yang berkepentingan untuk belajar dari perkembangan sepak bola yang dianut lebih baik oleh negara-negara lain?

Untuk sampai pada pertanyaan itu, hal paling urgen untuk dipertanyakan pertama kali maukah kita semua melakukan 'revolusi' sepak bola kita? Perubahan besar-besaran dengan niatan penuh untuk memajukan sepak bola kita.

Indonesia pun pasti bisa meningkatkan kualitas ekosistem sepak bola dengan baik jika memiliki manajemen yang baik pula. Di mana yang mengelola harus memiliki pengalaman dan kemampuan dalam menyelenggarakan turnamen dengan adil.

Dengan segala pengalaman yang dimiliki, Erick Thohir dinilai layak untuk menjadi pemimpin PSSI. Pengalamannya menjadi presiden yang memegang klub luar negeri yaitu Inter Milan dari Italia menjadi salah satu kriteria terkuat dalam mengemban tanggung jawab menjadi pemimpin PSSI. Paling penting selain pengalaman adalah rasa percaya yang terbangun dari keberhasilan pencapaian Erick Thohir dalam memegang klub bola luar negeri.

Pengalaman ini menjadi semacam tolak ukur untuk memajukan sepak bola Indonesia ke depan. Nama Erick Thohir kian santer sebab bila ditinjau dari beberapa segi, ia memiliki kelebihan. 

Pertama, ET memiliki kemampuan di dalam manajemen organisasi. Organisasi bisnis besar sekelas BUMN yang membawahi banyak perusahaan-perusahaan BUMN mampu dikelola dengan baik oleh ET, maka bukan mustahil untuk mengelola organisasi sekelas PSSI.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun