Mohon tunggu...
Abdullah
Abdullah Mohon Tunggu... Lainnya - Regulus

Manusia kemarin

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Malang Kaya Budaya

9 Mei 2020   23:06 Diperbarui: 9 Mei 2020   23:04 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Malang Raya adalah suatu wilayah yang berada di Jawa Timur, malang raya adalah sebutan dari tiga kota/kabupaten yang berada di wilayah ini, yaitu kota malang, kabupaten Malang dan kota Batu. Malang memiliki kekayaan budaya yang beragam dan terawat hingga saat ini, berikut beberapa kebudayaan tersebut.

Malang memiliki ciri budaya seni yang unik, topeng malangan salah satunya. Topeng malangan atau tidak asing dengan panggilan wayang topeng, sebelum kita membahas apa itu seni wayang topeng mari kita melihat unsur-unsur apa saja yang terkandung di seni wayang topeng ini. Gaya kesenian wayang topeng terdiri dari tiga unsur kebudayaan yaitu, jawa tengahan, Madura, dan Tengger. Unsur-unsur tersebut merupakan wujud pertemuan dari tiga kultur yang ada di malang, lebih jelasnya yaitu sub-kultur budaya Jawa Tengahan yang hidup di lereng gunung Kawi, sub-kultur Madura di lereng gunung Arjuna, dan sub-kultur Tengger sisa budaya Majapahit di lereng gunung Bromo-Semeru. Sifat etnik arek-arek ngalam ini memiliki sifat yang unik yang terkenal dengan kerja kerasnya, dinamis atau selalu mau berkembang, religious, dan menjunjung tinggi kesetiaan dan kebersamaan kepadan ngalam. Nah wayang topeng ini memiliki lima kombinasi warna yaitu merah, putih, hitam, kuning, dan hijau. Dan karakteristik dari topeng ini yang membuatnya berbeda dari topeng kebanyakan yaitu ornamennya atau ukirannya yang lebih detail. Fakta yang paling menarik dari topeng malangan ini yaitu telah ada sejak masa Kerajaan Gajayana dan dibuat dari emas yang dikenal dengan nama Puspo Sariro yang memiliki arti bunga dari hati yang paling dalam.

               Nah ada lagi nih kesenian yang keren yaitu bantengan, kesenian ini telah lama dilakukan yaitu ketika kerajaan Singasari masih berdiri, kesenian ini memiliki hubungan dengan penncak silat, karena memang bantengan adalah sebuah hiburan bagi para pesilat setelah melakukan latihan, akan tetapi sekarang bantengan telah menjadi tradisi baru maka darI itu tidak setiap perguruan memilik bantengan. Bantengan dilakukan dengan berpasang-pasangan yaitu bantengan jantan dan bantengan betina, setiap bantengan diperankan oleh dua orang, orang pertama yang berperan menjadi kaki depan dan mengendalikan kepala dan orang kedua berperan menjadi kaki belakang dan mengendalikan ekor. Dikarenakan bantengan awalnya adalah hiburan bagi para pesilat, maka dari itu gerakan-gerakan yang dilakukan oleh bantenganpun menyerupai kembangan pencak silat.

               Dan yang terakhir akan ayas bahas yaitu bahasa walikan. Ada suatu kisah unik yang melatar belakangi budaya atau bahasa walikan ini, begini ceritanya. Pada saat jaman penjajahan belanda, kedua belah pihak berusaha saling mengalahkan satu sama lain, dari pihak belanda selalu mengirimkan mata-matanya yang mahir bahasa setempat untuk mencari informasi, dan seiring berjalannya peperangan akhirnya dari pihak pejuang Indonesia menyadari bahwa seringnya terjadi kebocoran informasi, maka salah satu tokoh pejuang dengan cerdas memiliki gagasan yaitu membuat suatu bahasa baru yan tidak dimengerti oleh mata-mata belanda dan menjadi identitas para pejuang malang, beliau bernama Pak Suyudi Raharno yang menjadi pencetus bahasa wailikan yang digunakan hingga saat ini. Bahasa ini sangat populer tidak hanya di kota Malang melainkan seluruh Malang Raya, dari yang muda hinnga yang tua tidak asing dengan bahasa walikan, hingga bahasa ini menjadi ikon, ciri khas dan identitas bagi masyarakat malang raya.

               Itulah sebagian kebudayaan-kebudayaan yang ada di malang raya ini, dan masih banyak lagi kebudayaan yang belum saya bahas di artikel ini, kebudayaan-kebudayaan yang ada harus tetaplah dijaga dan dilestarikan agar tidak mati tertelan jaman, agar kelak ada hal positif yang bisa kita waariskan kepada generasi penerus kita, dan harus ditanamkan kepada seluruh rakyat malang raya bahwa suatu kebudayaan adalah sebuah harta yang dapat dibanggakan dan tidak bisa diabaikan begitu saja. opini saya sendiri sebagai warga malang sangatlah bangga dan betul-betul mengapresisasi segala kebudayaan yang ada di malang raya ini, semoga seluruh rakyat Indonesia dapat menjaga, melestarikan dan memamerkannya ke seluruh nusantara bahkan sangat mungkin hingga seluruh dunia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun