Mohon tunggu...
abdul jamil
abdul jamil Mohon Tunggu... Mahasiswa - selalu belajar

Tukang Ketik

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Dampak Perang dan Kemandirian Ekonomi

10 Mei 2022   11:17 Diperbarui: 10 Mei 2022   11:29 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumen Pribadi/Surve KKN di Kec. Rantau Pulut Seruyan 2022

Perang Rusia-Ukraina hingga saat ini belum ada tanda-tanda akan berhenti, Jika perang terus berjalan dikhawatirkan gema krisis ekonomi bisa menjadi kenyataan. Gema krisis itu tidak hanya terdengar di Eropa, tetapi juga sampai di Asia, khususnya di Indonesia.

Presiden Jokowi sendiri pernah mengimbau kepada seluruhnya rakyat Indonesia tentang kemungkinan krisis ekonomi global itu terjadu dan beliau memunculkan gagasan tentang kemandirian pangan.

Secara sangat jelas Jokowi berbicara tentang ketidakpastian global yang bisa berdampak ke seluruh pelosok tanah air. Nah, apa yang bisa ditanggapi dari pernyataan dan gagasan Jokowi itu?

Dalam tulisan ini, saya coba menceritakan bagaimana kreativitas petani desa kami, yaitu desa Tanjung Hambulu Kec. Bajuin Kab. Tanah Laut Provinsi Kalimantan Selatan, dalam mengolah sebuah "keterbatasan" hingga menjadi mandiri dan mencapai kemandirian ekonomi rumah tangganya.

Pertama, kembali ke Alam dengan kreativitas dan inovasi

Warga desa memang diidentikan dengan banyak keterbatasan, namun atas keterbatasannya itu mereka melakukan banyak hal unik dan aneh yang membuatnya dapat bertahan dan memenangkan sebuah perjuangan (kemandirian ekonomi).

Warga desa akan selalu bergelud dengan alam, hidup dan berkembangnya warga desa pasti selalu berdampingan dengan alam, bahkan ketika pergi bisa dipastikan kembali ke alam, sebab alam merupakan instrumen bagaimana dia bisa bertahan hidup.

Sekeras dan seberat apapun alam akan selalu ditaklukkan oleh warga, sebab di desa tidak ada alternatif pilihan untuk bisa bertahan hidup kecuali menaklukkan alam, baik itu dengan cara berkebun, berburu ataupun memanfaatkan SDA yang ada

Alam selalu memberikan yang terbaik bagi penghuninya, alam akan memberikan kesejahteraan dan menjanjikan kehidupan selama alam dirawat dipelihara dan dijaga. tidak ada satupun atau sedikitpun yang merana jika bersedia kembali ke alam

Bapak saya, karena keterbatasan tanah, dan harus tetap survive beliau "taklukkan" tanah gunung itu dengan bercocok tanam cabai. Jadi tanah yang mereng dan tinggi. diolah menjadi beberapa bedeng/teras-teras yang selanjutnya di belikan diesel untuk proses penyiraman

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun