Mohon tunggu...
abdul aziz
abdul aziz Mohon Tunggu... abdul aziz

seorang wirasuasta

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Lembaga Pendidikan Islam Non Formal: sebagai Solusi Pemberantasan Buta Aksara Al Quran

2 November 2021   14:16 Diperbarui: 2 November 2021   14:37 375
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Sudah menjadi keharusan setiap Muslim mampu mengenal al-Quran, minimal mampu membacanya. Problematika yang terjadi di Indonesia sebagai mayoritas berpenduduk muslim 65 % masih buta aksara alQuran (www.republika.co.id). Hal itu menjadi masalah yang harus segera diselesaikan. 

Melalui pendidikan al-quran menjadi sarana pembentukan karakter, pembentukan akhlak mulia yang mampu meningkatkan derajat dan martabat bangsa (Hakim,2014).

Beberapa studi literature mengungkapkan bahwa menurut Zainuddin, ddk (2017), penyebab rendahnya kemampuan baca tulis quran ialah disebabkan tidak adanya perhatian dari orang tua tentang keberadaan pendidikan. Semestinya di waktu pagi anak di sekolah dan malam di masjid untuk mengaji hal itu tidak terjadi. 

Selain itu, menurut slameto dalam aisyah (2020) ada dua factor penyebab gagal atau berhasil yaitu terdiri atas factor internal dan eksternal. 

Factor internal dibatasi pada factor psikologi yang berkaitan dengan tidak adanya perhatian dan minat terhadap sesuatu. Jika sudah tidak ada perhatian dan kehilangan minat, tentunya menyebabkan tidak termotivasi untuk mempelajarinya. Adapun factor eksternalnya ialah orang tua dan media hiburan.

Lembaga pendidikan non-formal Islam   seperti TPA, TPQ dan pondok pesantran atau Islamic boarding school memiliki peran dalam mengentaskan buta huruf al-quran. Hal tersebut senada dengan penelitian Ibrahim (2013) dan Subhan (2018).

Penulis berpendapat bahwa peran lembaga pendidikan Islam nonformal akan tercapai jika ada perhatian dari orang tua dan pemerintah. Dengan adanya perhatian dari kedauanya, maka akan memunculkan minat dan perhatian terhadap al-Quran, sehinga tergerak untuk mempelajarinya. 

Oleh karena itu dibutuhkan kesatuan visi dan misi untuk mencapai Indonesia bebas dari buta aksara Al Quran. Pendidikan al-Quran menjadi faktor terhadap pembentukan karakter pembentukan akhlak mulia, dan mampu meninggikan derajat dan martabat bangsa. Oleh sebab itu,  pendidikan non formal Islam memiliki peran yang besar dalam mengentaskan buta aksara al-Quran dan lebih dari itu berperan dalam pembentukan karakter.

Referensi:

Hakim, R. (2014). Pembentukan karakter peserta didik melalui pendidikan berbasis Al-Quran. Jurnal Pendidikan Karakter, (2).

Zainudin, M. (2017). Pemberantasan Buta Aksara Al-quran Anak Jalanan di Simpang Pasar Pagi Pekanbaru. Jurnal Pengabdian Masyarakat Multidisiplin, 1(1), 7-14.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun