Mohon tunggu...
Abdulazisalka
Abdulazisalka Mohon Tunggu... Tutor - Tinggal di The Land of The Six Volcanoes . Katakan tidak pada Real Madrid.

Membacalah, Bertindaklah

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Ayam dan Hintalu Masak Habang, Kuliner Banjarmasin Warisan Sultan yang Abadi

24 Desember 2020   05:10 Diperbarui: 24 Desember 2020   05:12 1439
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kandungan sebutir telur masak habang. | diolah dari fatsecret.co.id

Indonesia punya banyak cerita. Kisah dan prosanya tiada akhir. Sosial, politik, agama, budaya, cinta dan kuliner. Berjuta riwayat dan penuh makna.

Tak terkecuali Kalimantan, pulau terbesar ke-2 di Indonesia. Mulai dari selatan, timur, tengah, barat dan utara memiliki sumber daya alam yang melimpah ruah.

Tambang dan hutan belantara menjadi hal yang paling terkenal di Kalimantan. Perusahaan kecil hingga raksasa ada dan tampil mengelola kekayaan alam Indonesia di pulau ini. 

Banjarmasin, salah satu kota di provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) menyimpan banyak cerita tentang kuliner. Konon, dataran rendah dan dataran tinggi merupakan ciri geografis utama Kalsel.

Secara historis, Kesultanan Banjar pernah berdiri tegak di ikuti oleh suku banjar dan suku dayak. Iklim tropis, sungai Barito, sungai Martapura dan pegunungan Meratus menyimpan banyak kisah.

Penyerangan Majapahit, membuat suku dayak beralih ke pedalaman dan setelah sekian waktu perlawanan kembali dilakukan untuk merebut Banjarmasin yang akhirnya melahirkan Kesultanan Banjar.

Dinamika kehidupan suku Banjar dan suku Dayak sangat harmonis, ikatan dan toleransi terjalin dengan baik. Koalisi Perang Banjar saat melawan pasukan Belanda bersama sekutu telah menjadi bukti otentik kedua suku di Kesultanan Banjar ini sangat solid.

Secara historis, suku Banjar memang lebih dahulu memeluk agama Islam. Tapi, hal ini tidak membuat toleransi dan kasih sayang kedua suku luntur dan pudar. 

Bahkan, setiap upacara jimbe, tewah, suku Dayak selalu memberikan dan membuat Balai Hakey, tempat dimana umat muslim yang mayoritas berasal dari suku Banjar dapat memasak dan menyiapkan makanannya sendiri.

Perpaduan nilai-nilai historis, budaya dan letak geografis membuat masyarakat setempat memiliki ciri khas dan keunikan tersendiri dalam mengelola makanan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun