Mohon tunggu...
Abdulazisalka
Abdulazisalka Mohon Tunggu... Tutor - Tinggal di The Land of The Six Volcanoes . Katakan tidak pada Real Madrid.

Membacalah, Bertindaklah

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Noken Papua yang Terajut di Antara Segenggam Harapan

4 Desember 2020   18:49 Diperbarui: 4 Desember 2020   18:58 574
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kredit foto: Han Lin Teh, via flickr

Sebenarnya Noken bukan hanya sekedar tas biasa. Harapan besar tentang persatuan bersemi dalam rajutan-rajutan tas tersebut. Noken juga berfungsi sebagai simbol penyatuan budaya bagi 250 suku di wilayah Papua. 

Google Doodle Tas Noken Papua. /Google
Google Doodle Tas Noken Papua. /Google

Google, raksasa mesin pencari hari ini pada halaman utama pencarian menampilkan gambar Doodle Noken Papua sebagai perayaan. Setiap tanggal 4 Desember, memang menjadi momen bahagia bagi rakyat Indonesia khususnya Papua. Pada tanggal tersebut, noken diakui sebagai warisan dunia UNESCO.

Walau pembuat atau pengerajin Noken saat ini sudah berkurang, saya tetap yakin nilai-nilai budayanya tak akan pernah mati, harapan akan selalu hadir dalam tiap rajutan. Kesadaran untuk menjaga dan melestarikan budaya penuh harapan ini harus terus berlanjut.

Semoga pemerintah bisa menjadi penggerak utama dalam mengembangkan Noken Papua. Transmisi sosial budaya perlu dilakukan segera. Pemuda harus diberdayakan dan diarahkan agar menjaga tas tersebut sebagai identitas utama.

Soekarno pernah berkata, "Bunga mawar tidak pernah mempropagandakan harumnya, namun keharumannya dengan sendirinya menyebar melalui sekitarnya". Papua telah diakui dunia, kita harus bangga terhadap budaya dan keindahannya.

Selamat Hari Noken Sedunia ! 

Sumber 1,2,3

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun