Mohon tunggu...
Abdulazisalka
Abdulazisalka Mohon Tunggu... Tutor - Tinggal di The Land of The Six Volcanoes . Katakan tidak pada Real Madrid.

Membacalah, Bertindaklah

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Inilah 3 Manfaat Mencintai Sastra

24 November 2020   12:02 Diperbarui: 26 November 2020   09:06 851
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kredit foto: DGlodowska via Pixabay

Sastra Timur dengan Orhan Pamuk, Haruki Murakami dan lainnya. Indonesia juga ada seperti, Chairil Anwar, Pramoedya Ananta Toer, Seno Gumira Ajidarma, Taufik Ismail dan lainnya. Tentu ada ribuan sastrawan yang meramaikan perhelatan dialektika dan pergumulan sastra dunia. 

Kita mesti tahu, sepenting apa sastra untuk kita? Apakah manfaat mencintai sastra?

Pertama, kita bisa mengenal sejarah melalui sastra
Karya-karya sastra hingga dulu sampai sekarang, telah banyak melibatkan narasi sejarah. Hal ini merupakan hal yang lumrah dalam sastra. Melibatkan sejarah dalam tulisan sastra sudah seakan menjadi sebuah keharusan. 

Dulu saat Daniel Defoe merilis karya Robinson Crusoe untuk pertama kalinya telah menginspirasi banyak sastrawan untuk mengikuti jejaknya melibatkan narasi sejarah dalam sastra.

Seperti di Indonesia, Pramoedya Ananta Toer juga membuat karya sastra berisikan sejarah Indonesia. Karya sastra dalam bentuk novel Bumi Manusia dipuji sebagai karya terbaik internasional dan telah diterjemahkan dalam 20 bahasa. 

Buku tersebut masuk karya Tetralogi Buru yang sempat dilarang di Indonesia sampai 1990-an. Mata kita akan terbuka tentang sejarah Indonesia saat berlangsungnya masa kolonial.

Banyak sastrawan lain yang menceritakan sejarah melalui sastra. Dari hal tersebut kita tentu bisa menyadari, bahwa tanpa sastra tak lengkap rasanya untuk belajar sejarah. Melalui hal tersebut juga kita bisa mendobrak padangan kita tentang sejarah. Belajar mengenal sejarah, untuk membuat sejarah baru yang lebih baik.

Kedua, kita bisa meningkatkan empati melaui sastra
Tentu tiap manusia telah memiliki empatinya masing-masing. Ketika kita meiliki empati terhadap manusia lain, kehidupan akan berjalan dengan baik. Kita dapat menyelesaikan konflik-konflik dengan damai, moralitas tetap terjaga dan bersosialisasi lebih khusyuk. 

Karya sastra telah menunjukkan banyak sekali tragedi, pelajaran hidup, sejarah, makna, hakikat, dan banyak lainnya yang membuat rasa empati kita semakin bertumbuh.

Jurnal PLos ONE telah merilis hasil penelitian, bahwa membaca karya-karya sastra dapat meningkatkan empati kita. Peneliti di Belanda telah mengungkapkan manusia yang secara emosional terbawa oleh karya-karya sastra akan mengalami peningkatan dalam rasa empati meski tak ia sadari sendiri. 

Dalam kenyataannya misal seorang siswa membaca sebuah karya sastra, ia dapat menemukan penghiburan ketika bahwa ternyata ada orang lain yang juga memiliki masalah yang sama. Hal ini bisa menjadi pelepasan beban dan melegakan jika ia merasa sendirian ketika menghadapi kesulitan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun