Mohon tunggu...
Abdul Rojak
Abdul Rojak Mohon Tunggu... Guru - Membaca adalah hiburan, menulis adalah pelepasan ide dan gagasan

ABDUL ROJAK, tinggal di Depok, Jawa Barat, Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Hari Sejarah Indonesia

7 Desember 2015   16:37 Diperbarui: 7 Desember 2015   16:37 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menggelar kegiatan Peringatan Hari Sejarah dengan mengusung tema "Pemahaman Sejarah Demi Masa Depan" berlangsung di Jakarta 5-6 Desember 2015.

Rangkaian acara dimulai dengan seminar sejarah yang diselenggarakan di Hotel De Rivier, Jakarta Barat. Acara bertujuan untuk merefleksikan dinamika kehidupan berbangsa dan pemahaman sejarah dalam kehidupan sehari-hari, antara lain dalam dunia perfilman, karya sastra dan dunia pendidikan. Seminar didahului dengan pembicara kunci Romo Mudji Sutrisno, dengan tema "Pemahaman sejarah demi masa depan".

Dilanjutkan dengan pembicara terkenal dan kawakan dibidang sejarah dan yang gemar dengan sejarah, seperti Anhar Gonggong, buya Syafii Maarif, Goenawan Mohamad, dan Ahmad Tohari.

Acara kemudian di lanjutkan dengan Jelajah Kota Tua. Tujuannya, mengenalkan secara langsung kepada masyarakat tentang aspek kesejarahan di sekitar mereka.

Selain itu, untuk mendorong keterlibatan masyarakat khususnya generasi muda, Kemdikbud juga menyelenggarakan lomba, antara lain lomba logo Gerakan nasional cinta sejarah, lomba foto diri mirip pahlawan nasional dan lomba reportase sejarah.

Penutupan acara digelar di Museum Bank Mandiri, dihadiri oleh menteri Pendidikan dan Kebudayaan bapak Anis Baswedan, dengan Mc nya Dick Doank.

Dengan merujuk pada Seminar Sejarah Nasional 14 - 18 Desember 1957 di Yogyakarta, cukup meninggalkan dampak sebagai ‘mercusuar” lahirnya historiografi modern Indonesia (tradisi Indonesia-sentris).

Maka seminar dan sarasehan kali ini diharapkan menjadi usulan yang kuat kepada pemerintah agar 14 Desember ditetapkan sebagai Hari Sejarah Indonesia. Momentum ini dilakukan untuk mengembangkan kesejarahan baik secara kuantitas maupun kualitas dalam meningkatkan kesadaran berbangsa dan bernegara.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun