Mohon tunggu...
Abdul Rohdi
Abdul Rohdi Mohon Tunggu... -

mahasiswa sms6, yg sedang mempersiapkan Tugas Akhir

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pengaruh Orang Tua Otoriter terhadap Remaja

19 April 2013   23:05 Diperbarui: 24 Juni 2015   14:55 467
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Orang tua mempunyai peranan yang sangat besar sekali terhadap perkembangan diri seorang remaja. Hal ini disebabkan karena orang tua memiliki banyak waktu untuk mengenal perilaku anaknya dan orang tua yang paling dekat dengan remaja. Hampir sebagian besar waktu remaja dengan orang tua, sebab waktu disekolah sebatas jam belajar, selain itu waktunya banyak dihabiskan dirumah bersama orang tuanya.

Sikap orang tua terhadap remaja akan sangat mempengaruhi bagaimana seorang remaja itu bersikap dalam menjalani kehidupannya sehari-hari. Orang tua yang bersikap otoriter menyukai hal-hal yang jelas dan tidak ambiguous. Jadi setiap hukuman atau disiplin tidak dicairkan dengan kelembutan, penerimaan,dan alasan. Tingkah laku orang tua ini dapat menciptakan suatu konsep diri yang menekankan bagi anak tunagrahita, bahwa dia sangat kurang diterima, berperilaku dan bertampang buruk, dan tindakannya tidak disetujui oleh orang tua atau juga oleh orang lain.

Respon-respon dari anak yang orang tuanya otoriter adalah lebih intens dibandingkan dengan respon-respon dari anak yang orang tuanya tidak otoriter. Karena rasa frustasi dari konsep dirinya yang sedang berkembang,bingung dan umumnya berorientasi negative ditambahkan kepada tingkat dorongan yang biasa. Remaja seperti ini biasanya mengembangkan pengharapkan terhadap hukuman yang digeneralisasikan secara meluas dalam situasi yang baru. Akibatnya pada diri remaja akan timbul suatu kecemasan dan kegelisahan. Jika dibiarkan berlarut tentu akan mempengaruhi hasil belajar, daya konsentrasi, dan emosi yang mungkin mengarah pada penyerangan. Perilaku yang akan muncul dapat menjadikan remaja egois, mengurung diri dalam pergaulan dan memiliki rasa percaya diri yang rendah. Hal yang semacam ini terjadi pada remaja tunagrahita maka akan membuat ia tidak mampu berkembang, mandiri tanpa campur tangan orang lain. Dengan demikian dalam memperlakukan remaja tunagrahita perlu diperhatikan karakteristik individu dan dengan dengan pendekatan yang benar-benar dirasakan sesuai dengan keinginan kedua belah pihak

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun