Mohon tunggu...
Abdul Mutolib
Abdul Mutolib Mohon Tunggu... Guru - Pendidik dan pegiat literasi

Penulis buku teks pembelajaran di beberapa penerbit, pegiat literasi di komunitas KALIMAT

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menjadi Pribadi Hebat dengan Integritas

30 Agustus 2020   17:27 Diperbarui: 30 Agustus 2020   17:37 456
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Memiliki karyawan atau pegawai yang memiliki skill dan keahlian tinggi serta integrias menjadi dambaan semua perusahaan atau instansi. Untuk merekrut dan menjaring karyawan dan pegawai yang memiliki skill atau keahlian tidaklah sulit jika bisa menjanjikan gaji yang cukup menggiurkan. Tapi mencari karyawan yang memiki integritas tidak semudah itu. 

Integritas itu beda dengan kredibelitas. Kredebilitas itu lebih terkait dengan kemampuan otak dan kompetensi hard skill. Sedangkan integritas terkait dengan hati atau kemampuan olah nurani. 

Sepenting apa integritas dalam kehidupan seseorang? 

Sebelum  berbiara lebih jauh tentang hal itu, kita perlu memahami terlebih dahulu hakikat integritas. Kata integritas acap kali diucapkan oleh banyak orang, namun jarang sekali dipikirkan dan dipahami maksudnya. 

Kata integritas berasal dari bahasa Inggris yakni integrity, yang berarti menyeluruh, lengkap atau segalanya. Kamus Oxford menghubungkan arti integritas dengan kepribadian seseorang yaitu jujur dan utuh. Dalam KBBI integritas diartikan sebagai mutu, sifat, atau keadaan yang menunjukkan kesatuan yang utuh sehingga memiliki potensi dan kemampuan yang memancarkan kewibawaan; kejujuran. Integritas juga sering dimaksudkan bertindak konsisten sesuai dengan nilai-nilai dan kode etik dan satunya kata dengan perbuatan. 

Oleh karena itu integritas dibangun dari tiga unsur penting. Pertama adalah adanya nilai-nilai (values) yang diyakini dan pegangi oleh seseorang. Kedua adanya konsistensi antara yang diyakini, diucapkan dan dilakukan. Kemudian ketiga adanya komitmen atau kesanggupan diri untuk bertindak berdasarkan nilai-nilai kebaikan. 

Integritas tidak hanya dibutuhkan oleh seorang pemimpin, tetapi dibutuhkan oleh siapa saja yang menginginkan hidupnya bekualitas; dimudahkan dalam berkarir dan berusaha, dihargai dalam hubungan sosial, sehat secara fisik dan mental, serta menjalani hidup tanpa beban yang menghantui. 

Integritas adalah fondasi untuk membangun rasa percaya (trust). Pemimpin yang berintegritas akan lebih mudah menjalankan kepemimpinannya karena mendapat trust dari anak buah dan bawahannya. Pedagang yang berintegritas tidak perlu melebih-lebihkan barang yang ditawarkan pada konsumen, karena ia telah mendapatkan trust dari konsumen. Dengan integritas ia berpeluang mendapatkan pelanggan setia dalam jangka panjang. Karyawan yang berintegritas  akan mudah membangun karir karena akan mudah mendapat kepercayaan atasan dan rekan kerja. 

Sebaliknya pribadi  tanpa integritas mendatangkan banyak masalah bagi diri sendiri dan orang lain. Tanpa integritas kemampuan hebat yang dimiliki oleh seseorang justru digunakan secara tidak bertanggung jawab. Perusahaan besar bisa kelimpungan karena ditikam oleh karyawan terbaiknya yang mendapat iming-iming dari perusahaan pesaing. Negara bisa hancur karena sumberdayanya dicuri oleh para pejabatnyam. Sekandal perbankan memakan banyak korban karena pembocoran data yang dilakukan oleh orang dalam. 

Di institusi yang dihuni oleh orang-orang tidak berintegritas, institusi cenderung dijadikan ladang bagi kepentingan individu atau kelompok tanpa peduli dengan nasib bersama. 

Islam tidak hanya mengajarkan pentingnya integritas. Islam berusaha menginsersi integritas dalam diri seorang muslim. Nilai-nilai etika seperti kejujuran, amanah, dan istikamah menjadi perhatian penting dalam membangun kepribadian Islam. Sehingga Nabi Muhammad saw memproklamirkan bahwa beliau diutus untuk menegakkan nilai-nilai etika dalam kehidupan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun