Mohon tunggu...
Abdul Mutolib
Abdul Mutolib Mohon Tunggu... Guru - Pendidik dan pegiat literasi

Penulis buku teks pembelajaran di beberapa penerbit, pegiat literasi di komunitas KALIMAT

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Jadilah Pohon Terbaik di Belantara Kehidupan

12 Juli 2020   05:08 Diperbarui: 12 Juli 2020   05:06 278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber:travel.tribunnews.com

Kata belantara artinya bukan hutan. Belantara adalah kata sifat yang artinya luas. Sehingga hutan belantara artinya hutan yang luas. Dengan demikian kata belantara kehidupan artinya kehidupan yang luas.

Kehidupan ini sungguh amat luas jauh melebihi luasnya hutan belantara. Secara fisik alam semesta ini terdiri dari triliunan galaksi menurut Astronomical Jurnal berdasarkan citra teleskop antariksa Hubble 20 tahun terakhir. Jumlah bintang di galaksi kita, yaitu Bima Sakti, menurut situs NASA sekitar 400 miliar bintang. Itu baru Galaksi Bima Sakti saja lho. Kebayang  gak  berapa luasnya alam semesta in?

Tidak perlu jauh-jauh. Bumi kita saja 520,1 juta km2. Tidak ada manusia yang pernah mengklaim telah menginjak setiap jengkal bagian di muka bumi. Ibnu Battuda pun tidak pernah mengklaimnya, tidak juga Marcopolo dan Columbus.

Keluasan kehidupan tidak hanya dari segi wilayahnya, tapi juga dari segi ragam segala yang ada di dalamnya. Salah satunya adalah macam manusia, macam sifat dan karakter, macam aktivitas dan kemampuannya dan lain sebagainya.

Alquran juga menyebutkan keragaman ini dalam firman Allah:

Sesungguhnya amal/usaha kalian memang beda-beda. 

Masing-masing manusia memiliki keunikan tersendiri. Tidak ada di dalam kehidupan ini manusia yang betul-betul sama dengan orang lain meskipun kembar identik. Dari segi fisik saja pasti ada yang berbeda, khususnya sidik jari, irisan mata, dan bentuk telinga. Tiga hal ini menurut penelitian masing-masing manusia berbeda, meskipun sangat jarang yang memperhatikannya.

Apalagi kalau manusia dilihat dari sisi karakter, potensi, kecenderungan, dan nasib. Jelas, manusia tidak seperti handphone yang diproduksi oleh pabrik yang sama kemudian memiliki bentuk, model  dan fitur yang sama.

Jika kehidupan ini diibaratkan hutan belantara, maka dunia ini dipenuhi oleh berbagai macam tumbuhan yang sangat beraneka ragam. Ada tumbuhan yang tegak menjulang tinggi, ada yang sebaliknya. Ada tumbuhan yang banyak manfaatnya bagi kehidupan, dan ada yang tidak banyak manfaatnya, bahkan ada yang lebih banyak menghadirkan gangguan bagi manusia. 

Di belantara kehidupan ini, manusia didorong oleh Allah agar menjadi tumbuhan yang baik atau pohon yang baik (syajarah thayyibah). Alquran telah menjelaskan metafora ini dalam QS. Ibrahim: 24-25,

Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya (menjulang) ke langit. Pohon itu memberikan buahnya pada Setiap musim dengan seizin Tuhannya. Allah membuat perumpamaan-perumpamaan itu untuk manusia supaya mereka selalu ingat." (Ibrahim: 24-25)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun