Mohon tunggu...
Abdul Jalil Jumuatullaila
Abdul Jalil Jumuatullaila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Pendidikan Bahasa Inggris di Universitas Muhammadiyah Sidenreng Rappang Sulawesi Selatan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Saya berasal dari Pulau Sulawesi di Pronvinsi Sulawesi Selatan, dari Suku Bugis Kabupaten Sidenreng Rappang. Saya memiliki Hobi yaitu, Membaca, dan Mendengarkan Musik.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Screening Film Dokumenter oleh Mahasiswa Prodi Film dan Televisi dalam Kegiatan EXP DIF 2022

29 September 2022   12:32 Diperbarui: 29 September 2022   12:46 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mahasiswa Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka 2 di universitas Pendidikan Indonesia, mengikuti kegiatan EXP DIF Different PerspectiveOf Everything Around Us. Yang dilaksanakan pada hari Sabtu, 24 September 2022 oleh Mahasiswa Prodi Film dan Televisi. 

Selain Mahasiswa PMM, kegiatan ini juga di ikuti oleh sejumlah mahasiswa dari UPI. EXP DIF merupakan kegiatan apresiasi karya-karya dari mahasiswa Prodi Film dan Televisi. Yang di mana sebelumnya di laksanakan secara daring, dan pada tahun ini di laksanakan secara luring. Sebelum Memasuki AULA PEMUTARAN FILM DOKUMENTER, Mahasiswa akan di suguhkan dengan karya fotografi dari Mahasiswa Prodi Film dan Televisi.

Ada 2 dari beberapa film dokumenter yang akan ditayangkan yaitu, Awan di Atas Truk dan Sintas Berlayar.

Dokpri
Dokpri

Film Awan di Atas Truk mengisahkan tentang seorang supir truk yang menyikapi hidupnya Ketika bekerja, yang harus meninggalkan keluarganya selama 3-7 hari dan berusaha agar tidak membuat keluarganya khawatir. Banyak hal yang membahayakan supir tersebut diakibatkan kondisi truk yang sudah rusak.

Sedangkan untuk memperbaiki truk, supir truk sendirilah yang harus membiayainya dengan memanggil montir yang pada akhirnya dia sendirilah yang memperbaikinya. 

Selain itu ada masalah dan juga hambatan yang harus dilalui supir truk tersebut di karenakan ada barang yang masih tertinggal dan menghambat waktu sampai tujuan. Upah yang di berikan supir truk hanya Rp. 200.000, ini tidak sepadan dengan resiko dan hambatan dari perjalananyang jauh. 

Belum lagi tanggungan yang mereka tanggung sendiri (makan, biaya perbaikan truk, kenek). Hal yang mereka lakukan untuk bertahan dengan kondisi dan situasi pekerjaan dengan memanfaatkan sarana truk dengan membuka jasa sarkawi. Dari sarkawi inilah para supir truk antar provinsi mampu bertahan dengan pekerjaanya.

Dokpri
Dokpri

Film Sintas Berlayar bercerita tentang perjuangan seorang Ayah yaitu Pak Uus. Pak Uus ini adalah seorang ayah yang sangat pekerja keras, suatu hari saat ia sedang bekerja ia mengalami kecelakaan yang mengakibatkan kakinya harus di amputasi. Tepatnya pada hari Rabu 13 Juni 2007. Ia pun di rawat selama 26 hari di Rumah Sakit. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun