Mohon tunggu...
Abdul Sukur
Abdul Sukur Mohon Tunggu... Freelancer - penikmat mentari harapan di pagi hari

seperti arti dari nama yang diberikan 2 kekasihku kepadaku, aku orang yang bersyukur.

Selanjutnya

Tutup

Love

Yang Terlupakan: Mencintai Nabi

14 Desember 2021   08:45 Diperbarui: 14 Desember 2021   08:47 682
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
kredit: dzawani-travelindo.com

"Ummati,ummati, ummati"

"Umatku, Umatku, Umatku"

Begitulah kira-kira yang disampaikan dengan rasa kasih mendalam oleh Nabi Muhammad Saw. kepada umatnya dan ketika nabi akan wafat pun masih menyebut-nyebut umatnya. Masih tidak terbayangkan bagaimana cinta nabi kepada kita. Kata mencintai mungkin terlalu jauh bagi kita, umat akhir zaman ini. Bahkan entah kapan kita terakhir menyebut nama kekasih kita, kekasih yang seharusnya kita kasihi juga. Kita yang telah terlena dengan kehidupan yang serba menggiurkan ini. Lupa bahwa masih ada kehidupan setelah mati, akhirat. Lupa bahwa nanti kita akan dikumpulkan di tempat yang luas, padang Mahsyar.  Lupa bahwa nanti kita akan dimintai pertanggungjawaban atas perbuatan yang telah kita lakukan di dunia. Lup(k)a yang paling perih adalah ketika nanti kita akan merindukan satu sosok kekasih yang terlupakan, yaitu nabi pemberi syafaat, Nabi Muhammad. Padahal, betapa besarnya jasa yang telah nabi berikan kepada kita. Beliau adalah lentera yang menerangi hati yang gelap. Perlulah sebenarnya bagi kita semua untuk mengenalinya sebelum bisa mencintainya. Karena hanya dengan mengenali kita akan tahu betapa besar bukti cintanya kepada umatnya. Ya, seperti kata orang-orang yang sering kita dengar "Tak kenal maka tak sayang." Memang agak klise, tetapi apa yang sering kita dengar itu sangat dalam maknanya. Bagaimana kita akan mencintai seseorang, jika namanya saja kita tidak tahu, bukan. Mengenali adalah langkah awal bagi setiap orang untuk mencintai seseorang yang dicintaninya.

Dewasa ini, kita sering disibukkan dengan bucin, yaitu akronim dari budak cinta. Banyak yang mengartikannya sebagai orang yang sangat-sangat mencintai dan penuh perhatian kepada seseorang. Bahkan, lebih dicintainya dari diri sendiri. Sudah banyak dari saudara-saudara kita yang muslim terkena bucin yang salah kaprah ini. Tidak seharusnya kita bucin sebelum waktunya, seperti apa yang telah diajarkan oleh nabi kita. Sebagai umat islam, kita tidak sepatutnya mendekati hal tersebut, mengingat pesan nabi yang melarang kita untuk mendekati zina. Mendekati saja tidak boleh, apalagi sampai melakukan hal-hal yang menimbulkan dosa. Untuk itu, nabi datang sebagai suri teladan yang baik. Segala perilaku dan perbuatannya adalah landasan kita untuk melakukan sesuatu agar kita setidaknya dapat berprilaku baik dan dicatat sebagai orang yang mencintainya. Kembali lagi dengan bagaimana cara kita untuk mengenali, mendekati, dan mencintai nabi.

kredit: umma.id
kredit: umma.id

Nabi Muhammad bersabda, "Ketika di akhirat umat manusia mengajak satu sama lain sembari berkata, 'Marilah kita pergi ke bapak kita Adam agar memohonkan syafaat kepada Allah bagi kita.' Mereka lalu mendatangi Nabi Adam. Adam berkata kepada mereka, 'Bukan saya pemilik syafaat ini, pergilah kepada Nuh.' Kemudian mereka mendatangi Nabi Nuh dan memohon syafaat kepadanya. Nabi Nuh berkata kepada mereka, 'Pergilah kepada Ibrahim.' Lantas mereka mendatangi Ibrahim. Kemudian Ibrahim berkata kepada mereka, 'Bukan aku pemilik syafaat ini.' Lalu mereka mendatangi Nabi Musa. Musa berkata kepada mereka, 'Saya bukan pemilik syafaat ini, pergilah kepada 'Isa. Nabi 'Isa pun berkata kepada mereka, 'Aku bukan pemilik syafaat ini, pergilah kepada Muhammad.' Mereka pun mendatangi Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam. Lalu Rasulullah bersujud kepada Tuhannya. Maka dikatakan kepadanya, 'Angkatlah kepalamu, berikanlah syafaatmu maka syafaatmu diterima, mintalah maka engkau akan diberi." (HR al-Bukhari dan Muslim).

Betapa bahagianya kita nanti jika dapat bertemu dan mendapat syafaatnya.

Sudah sepatutnya kita mengenali dan mencintai Nabi Muhammad. Beliau yang mengajarkan kita sholat, mengajarkan kita berwudhu, semua kebaikan beliau ajarkan. Namun, sekadar mengingatnya dengan berselawat saja, kita banyak yang lupa. Bagaimana kita akan mencintainya dan mendapatkan syafaatnya kelak di hari kiamat. Lebih baik arahkan bucin kita ini kepada hal-hal yang baik dan bermanfaat bagi kita. Seperti mendekatkan diri kepada Allah, kepada nabi, meningkatkan kualitas diri dan lainnya. Ada satu amalan yang sangat mudah dan keutamaannya sangat besar, yaitu berselawat kepada Nabi Muhammad. Selawat yang paling singkat dan mudah diamalkan adalah selawat jibril yang bunyinya "Shollalhu 'ala Muhammad" Jika kita membacanya sekali saja, maka kita akan mendapat balasan sebanyak 10 kali lipat dan seketika itu juga beliau akan menitipkan salam jua kepada malaikat untuk kita. Ya, hanya saja kita tidak dapat mengetahuinya. Sahabat Anas meriwayatkan sebuah hadits bahwa Rasulullah bersabda, yang artinya sebagai berikut. "Barang siapa yang berselawat kepadaku, maka selawatnya sampai kepadaku dan aku berselawat kepadanya dan ditulis baginya selain itu sepuluh kebaikan." (Hadits riwayat Imam Thabrani). Sebagai seorang mukmin, pasti akan sangat bahagia sekali jika mendapat balasan secara langsung oleh nabi. Oleh karena itu, cintailah nabi dengan sederhana, yakni dengan berselawat untuknya. Sebelum itu, kenalilah dahulu sosok yang akan kita cintai, karena jika seseorang tidak mengetahui nilai dari sesuatu, cenderung seseorang akan memperlakukan sesuatu itu dengan tidak sepatutnya. Shollu 'ala nabi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun