Mohon tunggu...
Abdu Alifah
Abdu Alifah Mohon Tunggu... Human Resources - Karyawan

Seorang manusia biasa yang secara kebetulan dianugerahi hobi membaca!

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

"Cantik Itu Luka", dari Mistis Magis sampai Sosial Humanis

14 Januari 2019   19:26 Diperbarui: 7 Oktober 2021   06:20 2586
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gramedia Pustaka Utama

Sebenarnya tidak seutuhnya campuran pribumi, sebab Aneu Stammler, yang merupakan ibu Dewi Ayu adalah anak yang lahir dari seorang totok Ted Stammler dan gundik pribumi Ma Iyang. 

Lalu, ayah Dewi Ayu, Henri Stammler adalah peranakan murni seorang totok Ted Stammler dan Marietje Stammler. Mungkin seperempat pribumi, atau entahlah. Memang rumit, tetapi begitulah Dewi Ayu lahir dari hasil hubungan inses keluarga Stammler.

Dewi Ayu bekerja sebagai seorang pelacur, dari hasil pelacurannya, ia melahirkan empat anak gadis dari bapak yang jelas tidak mungkin diketahui. Semua anaknya, Alamanda, Adinda, Maya Dewi mewarisi kecantikan ibunya yang merupakan pelacur terbaik sejagat kota Halimunda kecuali Si bungsu. 

Si bungsu lahir dengan wajah buruk rupa, mungkin seburuk-buruknya makhluk manusia, penggambaran rupa si bungsu penuh dengan metafora yang mengerikan dan menjadi begitu tragis setelah dberi nama "Cantik". Sebuah nama yang sangat tidak pantas untuk manusia paling jelek yang pernah ada.

Ketiga anak Dewi Ayu, kecuali lagi-lagi si bungsu, kemudian menikah dan memiliki anak. Alamanda menikah dengan Sang Sodancho, seorang mantan prajurit Jepang di Daidan Halimunda yang memberontak dan memilih menjadi veteran perang Hindia Belanda dan diangkat menjadi seorang jenderal (tetapi kemudian ia tolak). 

Adinda menikah dengan Kamerad Kliwon, seorang pejuang komunis paling berpengaruh di Halimunda. Maya Dewi menikah dengan Maman Gendeng, seorang preman paling ditakuti se Halimunda. 

Dari tiga pasangan yang terasa ganjil tersebut, lahirlah Nurul Aini dari Alamanda dan Sang Sodancho, Krisan dari Adinda dan Kamerad Kliwon serta Rengganis si Cantik dari Maya Dewi dan Maman Gendeng. 

Ketiga anak tersebut lahir hampir berbarengan dalam waktu yang berdekatan dan tumbuh menjadi dewasa bersama. Ketiga anak inilah yang kemudian akan membuat sebuah konflik dan tragedi paling bersejarah di Halimunda.

Begitulah kira-kira gambaran singkat dari beberapa tokoh utama yang ada dalam kisah Cantik itu Luka. Sebenarnya, masih banyak tokoh-tokoh sentral dan memiliki peran penting dalam novel ini yang belum sempat untuk digambarkan seperti Ma Gedik, Rosinah, Edi Idiot, Mina, Kamerad Salim, Kinkin, dan lain-lain. Novel ini sungguh memiliki cerita yang kompleks dengan begitu banyak tokoh. 

Eka tampak sangat lihai dalam menghubungkan setiap tokoh dalam cerita ini hingga membentuk suatu kausalitas (sebab akibat) cerita yang sering kali memiliki ending yang tak terduga. Sebabnya, setiap pemeran dalam novel ini selalu digambarkan Eka dengan penokohan yang kuat dan dalam. Sungguh, setiap tokoh baru yang muncul setidaknya akan menghabiskan 5 sampai 10 halaman jika tidak satu bagian yang sangat panjang.

Sepanjang cerita Cantik itu Luka, kita akan dipusingkan dengan alur cerita surealisme yang membingungkan, ditambah dengan plot maju-mundur yang tak terduga. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun