Seorang guru Matematika berkata kpd Kazim yg berumur 7 tahun, "Kazim, kalau Ibu memberi kamu sebuah apel, trus ibu beri sebuah apel dan sebuah apel lagi, berapa jumlah apel yg kamu punya?" Â Kazim menjawab, "Empat!" Â Bu guru kecewa, karena ia mengharapkan Kazim menjawab tiga. Â Sekali lagi dia coba tanyakan, dan jawaban Kazim tetap "Empat!" Â Hmm, bu Guru punya ide, karena dia tahu kalo Kazim suka dengan stroberi, maka ia bertanya, kalau ibu memberi kamu sebuah stroberi, trus ibu beri lagi, trus ibu beri lagi, berapa jumlah stroberi yg kamu punya? Â Kazim menjawab dg mantap, "Tiga!" Â Bu guru menjadi senang, nah ini dia jawaban yg benar. Â Akhirnya Bu guru karena bu Guru pikir Kazim sudah benar, ia lalu bertanya lagi, sekarang kalau ibu memberi kamu sebutir apel, trus ibu beri lagi dan ibu beri lagi, berapa jumlah apel yg kamu punya? Â Kazim menjawab dg percaya diri, "Empat!"
Bu Guru jadi marah, "Kazim! Â Bagaimana mungkin kamu menjawab tiga kalau ibu kasih stroberi tapi kamu jawab empat kalau ibu kasih apel?" Â Kazim menjawab pelan, "Soalnya saya sudah punya satu apel di tas saya."
Moral cerita:
Kalau seorang memberi jawaban yg berbeda dg yg kita harapkan, jgn berpikir bahwa mereka salah. Â Bisa aja mereka melihat dari sudut pandang yg berbeda, yg tidak kita pahami sebelumnya. Â Kita perlu mendengar dan mencoba utk memahaminya.