Mohon tunggu...
Abdi Parasian Simamora
Abdi Parasian Simamora Mohon Tunggu... Lainnya - STAR XIX 2023

Write for eternality (Pram)

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Pesona Kera Danau Toba

7 September 2022   11:20 Diperbarui: 7 September 2022   11:45 277
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Dokumentasi Pribadi, Abdi 2022 03 Jan.

Danau Toba merupakan Kawasan wisata yang cukup potensial untuk dikembangkan dalam Skala Wisata Dunia. Danau Toba dikelilingi oleh 7 kabupaten yaitu Simalungun, Karo, Dairi, Tapanuli Utara, Samosir, dan Kabupaten Toba. Danau Toba secara histori terbentuk dari letusan gunung vulkanik toba ratusan tahun yang lalu. Dikenal memiliki view pemandangan yang sangat memanjakan mata,  Danau Toba merupakan danau tekto-vulkanik terluas di Asia Tenggara.

Pengelolaan kawasan danau toba sekarang sudah menjadi perhatian banyak pihak Indonesia dan Dunia.  Beragam dukungan datang dari berbagai kalangan, mulai dari dukungan pemerintah pusat maupun daerah. Tak terlebih lokasi ini pernah dikunjungi Presiden Joko Widodo beserta ibu negara dan jajaran Menteri. Dukungan dari Pemerintah Provinsi Sumatera Utara berkomitmen untuk mengembangkan danau toba menjadi Destinasi Super Prioritas (DSP). Realiasasi dukungan tersebut dijalankan dengan menggandeng PT. Toba Pulp Lestari dalam pengembangan Taman Wisata Kera yang dikelola oleh Balai Litbang Lingkungan Hidup dan Kehutanan Aek Nauli.

Kera yang termasuk dalam kingdom Animalia dan dalam ordo Primates. Kera Aek Nauli sangat potensial menjadi penarik wisata jika pengelolaan Taman Wisata Kera tersebut semakin dikembangkan. Kera di pinggiran jalan Danau Toba menjadi sangat menarik dan memanjakan mata karena dapat melihat secara langsung. Terlebih lagi pengunjung dapat melihat keanekaragaman flora dan fauna, termasuk dapat berinteraksi langsung dengan kawanan kera dan monyet liar, terutama siamang. Uniknya lagi, kata masyarakat di sana siamang dapat dipanggil dengan terompet yang terbuat dari tanduk kerbau. Bila sudah mendengar suara terompet itu, siamang akan langsung datang menuju arah pawing dengan berdayut dari pohon ke pohon.  

Perilaku kera dan monyet liat cukup unik karena bisa berinteraksi dengan pengunjung atau masyarakat yang sekedar melintasi jalan tersebut. Kera dan monyet tersebut kerap dapat makanan seperti pisang dan minuman yang sering kita lihat dicicipi mereka juga. Dan ini akan menjadi keunikan dan nilai tambah untuk daerah tersebut memliki pesona yang cukup tinggi untuk semakin meningkatkan dan mengembangkan daerah sekitar Danau Toba menjadi Kawasan Internasional dan tetap menjaga kelestarian dan kekayaan flora dan fauana di dalamnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun