Mohon tunggu...
ABDIMASNESIA
ABDIMASNESIA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Media Publikasi Pengabdian Masyarakat dan Opini Sosial Humaniora

Media Publikasi akademisi untuk pengabdian masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Money

Eksekusi Digital Marketing Produk Kerajinan Olahan Limbah

18 Mei 2022   03:53 Diperbarui: 19 Mei 2022   12:55 580
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Dokumen Pribadi - Kegiatan Pengabdian Masyarakat 

Di tengah melambatnya harga komoditas dan bahan mentah secara global, sektor ekonomi kreatif memberikan sumbangan yang positif bagi perekonomian Indonesia. Peran ekonomi kreatif dalam menghasilkan produk yang bernilai jual tinggi mampu memberikan kontribusi besar pada perekonomian. Saat ini, produk ekonomi kreatif melalui daur ulang sampah atau limbah marak terjadi di Indonesia. Salah satunya dengan mengolah kembali limbah minyak goreng bekas.

Bukan untuk dikonsumsi kembali, namun diolah menjadi produk yang lebih bermanfaat seperti biodiesel, sabun cuci baju, lilin aromatherapy, pelumas alat rumah tangga, pembersih mobil dan lain sebagainya. Hal ini ditemukan setelah para akademisi maupun praktisi melakukan uji coba dalam pengelolaan limbah minyak goreng ini. Menarik, mengingat selain produk yang dihasilkan memiliki value yang baik, kegiatan ini turut mendukung dalam menjaga ekosistem bumi. Semakin banyak orang yang mau dan mampu untuk mengolah limbah ini, tentu akan semakin baik rantai ekosistem lingkungan. Tidak hanya itu, peluang bisnis pun terbuka lebar. Tahapan marketingnya juga terbilang cukup mudah dan sederhana. Namun harus ditekuni dengan baik dan konsisten.

Produk kerajinan olahan limbah sejatinya memiliki ceruk pasar yang sempit. Sebelum menetukan platform pemasaran digital apa yang digunakan, penting untuk memahami terlebih dahulu segmentasi, target, dan positioning produk ini. Seperti siapa yang akan membeli, berapa unit yang akan dijual selama satu bulan, bagaimana karakteristik konsumennya, dan apa nilai yang diunggulkan pada produk tersebut. Misalnya saja, untuk produk sabun ramah lingkungan ini, target konsumennya adalah ibu rumah tangga, dan masyarakat yang peduli lingkungan. Segmentasi dapat disesuaikan dan dibagi menurut geografis, demografis, atau psikologis. Misalnya konsumen yang membeli sabun ini adalah mereka yang memiliki ketertarikan dengan sabun yang rendah busa, dan hemat air. Selain itu yang setiap harinya selalu mencuci pakaian atau kain lap dengan noda yang membandel, yang membutuhkan waktu cepat dalam membersihkan noda tersebut, dan lain sebagainya. Nah, sabun minyak jelantah ini lah jawabannya.

Setelah para pengrajin kerajinan olahan limbah ini memahami mengenai Segmentasi, targeting, positioning, dan strategi pemasaran, baru selanjutnya perlu untuk menyusun tahapan transformasi pemasaran digital. Saat ini memasarkan produk melalui digital pada bisnis UMKM menjadi pilihan yang efektif dan efisien. Selain dikarenakan biaya nya yang murah, proses nya pun juga cepat. Pangsa pasar juga semakin luas dengan kemudahan untuk bertransaksi. Salah satunya melalui jejaring sosial media dan  market place. 

Umumnya market place dikenal sebagai tempat menjual barang -- barang unik dengan harga terjangkau. Untuk itu, cobalah untuk menayangkan dan mempromosikan produk kerajinan olahan limbah  melalui market place seperti Shopee, Tokopedia, Blibli, dan lainnya. Mungkin saja, ada pemerhati pribadi seperti kolektor atau kelompok pengguna produk ramah lingkungan yang sedang mencari produk ini.  Sehingga mereka dapat mengunjungi Market Place untuk berbelanja tanpa harus mengunjungi toko langsung. Dan selain itu juga, jumlah penggiat dan pengrajin olahan limbah tidak banyak di setiap wilayah.

Berikutnya pengrajin olahan limbah juga dapat memasarkan produk melalui WhatsApp. Terkesan aneh, tapi memang inilah salah satu kanal marketing yang cukup menjanjikan. "Memaksa" orang membeli dan menggunakan melalui postingan status WhatsApp yang berisikan ajakan, rayuan, dan seruan yang dibungkus dengan kalimat promosi mampu meningkatkan minat pembeli. Terlebih produk-produk ini memiliki value yang tinggi, yaitu sebagai produk yang  memberi dampak positif pada lingkungan. Promosi tidak hanya melalui status WhatsApp saja, pengrajin dapat melakukan pendekatan ke orang-orang yang mempunyai pengaruh tinggi pada masyarakat dengan menghubungi secara langsung melalui WhatsAp (chat). Misalnya saja influencer telah dikenal, istri dari pejabat atau pimpinan dan sebagainya. Tawarkan dan berikan produknya, lalu mintalah foto ia dengan produk tersebut, tentu sekaligus dengan diikuti mengkampanyekan isu lingkungan yang memang menjadi perhatian pemerintah saat ini. Dengan harapan, melalui orang-orang yang berpengaruh ini, pembeli tertarik untuk mengikuti dengan membeli produk. Disinilah pentingnya personal branding dan copywriting dalam membuat kalimat promosi yang memikat. Berikutnya ulangi terus teknik ini ke beberapa orang lainnya, tentunya dengan mempertimbangkan siapa dan seberapa besar pengaruhnya. Jangan lupa juga untuk menyimpan nomor WhatsAppnya terlebih dahulu ya.   

Selain WhatsApp, para pengrajin olahan limbah juga dapat mengoptimalkan pemasaran menggunakan email marketing. Pengrajin dapat memulainya dengan mencari data semua instansi pemerintahan, BUMN, BUMD, dan swasta serta pihak event organizer di wilayah tempat tinggal. Berikan mereka penawaran untuk menggunakan produk kerjainan olahan limbah ini sebagai souvenir instansi/perusahaan mereka. Termasuk untuk acara seminar, pernikahan, dan kegiatan lainnya. Selain menemui langsung, kejar juga dengan penawaran WhatsApp dan email marketing.

Pada dasarnya eksekusi digital marketing pada produk kerajinan olahan limbah cukuplah mudah. Kuncinya ada pada kemampuan kita dalam mengoptimalkan penggunaan media pemasaran digital secara konsisten dan tepat sasaran. Sebagai produk yang memiliki nilai estetika tinggi, dan segmentasi  dengan ceruk pasar yang sempit, promosi dan penjualan dengan market place adalah pilihan yang efektif dan efisien. Modal untuk pemasarannya pun tidaklah mahal, hanya membutuhkan integritas dan komitmen yang kuat supaya usaha terus dapat berkembang.

Dewi Deniaty Sholihah, S.E., M.M. -- Dosen Manajemen Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jawa Timur -






Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun