Mohon tunggu...
Abdimas Kersoharjo
Abdimas Kersoharjo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Kelompok 41 KKNT Bakti Negeri Universitas PGRI Madiun

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Lentera Digital TK Dharma Wanita Kersoharjo

14 Februari 2021   18:33 Diperbarui: 14 Februari 2021   18:36 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dibalik layar pembuatan video pembelajaran oleh Mahasiswa UNIPMA

(Ngawi,09/02/2021) Pandemi menjadi persoalan global, persoalan dunia. Pandemi menjadi sebuah batas tersendiri untuk membatasi ruang dalam segala sektor dan aktivitas masyarakat saat ini. Dalam pekerjaan, pendidikan, industri dan lain sebagainya, tentu terkena dampak sebab-akibatnya. Protokol kesehatan menjadi alasan inti terbentuknya kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan kebijakan yang berlangsung belakangan ini Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang dimana kebijakan ini menekankan pada pembatasan sosial dan menerapkan protokol kesehatan 3M yaitu, menggunakan masker, mencuci tangan dan menjaga jarak. Tentu bukan hanya itu saja, waktu untuk beraktivitas dan ruang sosial juga dibatasi untuk memutus rantai penyebaran Covid-19 ini.

            Bagaimana dengan dunia pendidikan? Apakah juga terkena dampak dari pandemi dan kemudian kebijakan-kebijakan baru dari pemerintah saat ini? Tentu saja, sudah kurang lebih selama setahun ini dunia pendidikan dari TK hingga Perguruan Tinggi menerapkan belajar dengan cari daring atau dulu sempat terkenal dengan munculnya tagar belajar #dirumahaja. Walaupun beberapa sekolah sudah menerapkan sistem belajar Luring dengan peraturan dan ketentuan  yang ada, tetapi tidak sedikit kurangnya, banyak sekolah-sekolah dan perguruan tinggi yang masih menerapkan sistem belajar daring, dikarenakan angka penyebaran Covid 19 di Indonesia semakin hari semakin banyak.

Pertanyaannya disini, apakah dengan kegiatan belajar-mengajar secara daring akan mempengaruhi proses dan hasil dari belajar-mengajar itu sendiri? Sama halnya dengan elemen lain yang terdampak efek massif dari pandemi ini, tentu saja proses dan hasil dari belajar-mengajar tidak seefektif dan seefesien belajar-mengajar di sekolah/tatap muka. Banyak kendala yang muncul saat ini, seperti letak geografis yang mempengaruhi jaringan internet dan keterbatatasan gawai serta kurangnya pemahaman orang tua tentang teknologi informasi yang ada. Walaupun pemerintah sudah memberi bantuan berupa paket data internet. Belajar daring ini juga berdampak pada psikologis siswa-siswi dan mahasiswa-mahasiswi di Indonesia, seperti berkurangnya semangat dan minat dalam proses belajar-mengajar ini.

            Lain halnya dengan anak-anak di TK Dharma Wanita Kersoharjo ini, yang dengan semangat dan penuh antusias menerima dan penuh minat mengikuti program kerja yang dibuat oleh kelompok KKN-T 41 Universitas PGRI Madiun yang ditempat tugaskan di Desa Kersoharjo, Kec. Geneng Kab. Ngawi ini. Kelompok KKN-T 41 Universitas PGRI Madiun membuat program belajar berupa “Video Pembelajaran” yang ditujukan untuk Taman Kanak-Kanak Dharma Wanita Kersoharjo. Program belajar berupa video ini bertujuan untuk membantu memberikan edukasi secara virtual dalam bentuk video pembelajaran khususnya untuk anak-anak TK Dharma Wanita Kersoharjo. Tidak hanya anak-anak, video pembelajaran ini juga disambut hangat oleh warga sekitar terutama orang tua dari anak-anak yang bersekolah di TK Dharma Wanita Kersoharjo itu sendiri. Dengan adanya kegiatan belajar-mengajar secara daring ini, kebanyakan orang tua dari anak-anak di desa Kersoharjo ini mengalami kendala kesusahan mencari materi dan mendampingi anak-anaknya dalam mengajar.

Sebelum merealisasikan kegiatan ini, Mahasiswa kelompok KKN-T 41 Universitas PGRI Madiun ini mencari data dan riset tentang apa nanti materi yang cocok untuk diberikan kepada anak-anak TK Dharma Wanita Kersoharjo sebelum diterapkan kedalam bentuk visual supaya mudah dicerna dan dipahami oleh anak-anak, dan tentunya membuat euphoria yang menyenangkan untuk belajar, karena diumuran anak-anak TK ini kegiatan belajar-mengajar harus dikemas dengan menarik dan mengundang minat anak-anak dalam belajar dan bermain.

Program kerja pembuatan Video Pembelajaran ini dilaksanakan pada tanggal 18 Januari sampai dengan 24 Januari 2021. Diharapkan dengan adanya program kerja ini memberikan dampak positif pada desa Kersoharjo terutama pada minat belajar anak-anak di TK Dharma Wanita Kersoharjo. Dan semoga dampak positif ini mampu memberikan pemahaman baru, cara baru dalam hal belajar-mengajar secara daring.

            Menurut salah satu guru yang mengajar di TK Dharma Wanita Kersoharjo, dengan adanya Video Pembelajaran dalam bentuk digital ini, para murid dan wali murid merasa sangat terbantu. Kehadiran kelompok KKN-T 41 Universitas PGRI Madiun ini seperti memberi angin segar tentang bagaimana mengajar dan mendidik serta memberi dan mencari materi yang cocok sebagai media untuk pembelajaran anak-anak di masa pandemi yang serba terbatas ini.

Dengan suksesnya program kerja Video Pembelajaran secara visual yang dibuat oleh kelompok KKN-T 41 Universitas PGRI Madiun, diharapkan semoga ini menjadi salah satu bentuk pengabdian mahasiswa terhadap dunia pendidikan yang ada di Indonesia ini. Walaupun kecil perannya, kemudian pandemi membatasi ruang dan waktu tapi bukan menjadikan sebuah alasan untuk berhenti berbuat baik dan mengabdi terhadap masyarakat terutama pada dunia pendidikan. Tan Malaka pernah berkata, “Terbentur, Terbentur, Terbentuk!”

Oleh Kelompok 41 Abdimas Kersoharjo

Instagram: @abdimas.kerso | Youtube Channel: Abdimas Kersharjo Ngawi | KKN Tematik Bakti Negeri | Universitas PGRI Madiun

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun