Mohon tunggu...
Abdillah Hasan W
Abdillah Hasan W Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Someone who want to be better person

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga 20107030132

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

White Noise, Suara Pengantar Tidur Seorang Overthinker

17 Juni 2021   20:00 Diperbarui: 17 Juni 2021   20:36 479
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dealersupport.co.uk

Siapa sih kaum muda mudi jaman sekarang yang belum pernah ngerasain overthinking malam-malam  sebelum tidur? Hampir semua kaum muda-mudi jaman now sudah pernah merasakannya. 

Pikiran-pikiran tentang masa lalu, pekerjaan, dan rencana-rencana yang akan dilakukan padahal belum pasti bisa dilakukan seringkali merasuki pikiran kaum muda-mudi sebelum tidur malam. 

Pikiran-pikiran semacam ini membuat mereka sulit untuk bisa melelapkan mata. meski mereka telah mencoba tdur sekuat tenaga, tetapi  tetap saja pikiran itu "menghantui" mereka.

Nah, apakah kamu termasuk ke dalam kategori makhluk kalong yang sulit untuk tertidur meskipun lampu kamar sudah mati dan tidak ada suara sama sekali? Atau kamu anak muda yang gemar menatap langit-langit kamar sembari membiarkan otakmu melang-lang buana memikirkan apa saja? 

Jika iya, mungkin penggunaan white noise bisa menjadi solusi supaya kamu tidak lagi berganti-berganti posisi tidur dan merasa frustasi karena matamu yang sulit sekali terlelap.

White noise? Apa sih itu?

White noise adalah derau acak yang memiliki kerapatan spektral datar sehingga memiliki amplitudo atau intensitas yang sama di seluruh rentang frekuensinya. 

Oleh karena itu, white noise kerap digunakan untuk menutupi suara-suara lainnya. Suara-suara yang termasuk dalam tipe white noise adalah suara alami yang dihasilkan oleh kondisi di sekitar kita seperti suara vacuum cleaner, deburan ombak, dan rintik hujan.

White noise juga kerap digunakan untuk membantu bayi-bayi tertidur pulas karena dapat menciptakan suasana yang mirip dengan ketika mereka berada dalam kandungan. 

Suara yang kamu dengar mempengaruhi kualitas tidur

Kamu tidak sepenuhnya benar jika selama ini berpikir bahwa adanya suara di sekitar kita justru mengganggu kualitas tidur. Perlu diketahui, tidak semua suara akan mengganggu tidurmu loh. 

Suara yang kamu dengar bisa membuat kualitas tidurmu makin baik jika kamu mendengarkan suara yang tepat. Sebagaimana yang kita tahu, saat tidur, seluruh tubuh akan beristirahat, tetapi otak tetap aktif mengolah informasi khususnya dalam bentuk suara. Karena itu, tubuh bisa merespons berbagai suara di sekitarmu. 

Sebagai contoh, ketika kamu mendengar suara bising seperti tangisan bayi atau alarm, tahapan tidurmu akan berubah hingga kemudian terbangun. Sementara white noise dapat memberikan efek rileks yang membantumu tidur dengan lebih nyenyak.

Lalu bagaimana White noise bekerja?

White noise bekerja dengan menggabungkan beberapa frekuensi suara di waktu yang sama sehingga melahirkan suara latar yang stabil dan tenang. Suara dari white noise tersebut lalu akan menutupi suara-suara lain yang dapat mengganggu. 

Begitu pula bagi mereka yang tidak nyaman dengan keheningan, white noise dapat menjadi solusi agar tetap ada suara-suara tertentu tanpa mengganggu. 

Adapun kamu bisa memilih white noise yang sesuai dengan tipemu atau kenyamananmu. Kamu bisa mencarinya di YouTube dan Podcast ataupun menemukannya di sekitarmu, contoh saja suara jangkrik. 

Tapi, ingat ya, usahakan untuk tidak menggunakan earphone sewaktu tidur. Selain karena dapat merusak pendengaranmu, hal tersebut juga dapat merusak syarafmu.

White noise berbeda dengan musik

Beberapa orang barangkali menganggap white noise sebagai bagian dari musik. Atau ada juga yang merasa dapat lebih rileks dan nyaman saat tidur dengan mendengarkan musik. Namun demikian, perbedaan musik dan white noise menurut Skeep Junkies terletak pada frekuensinya. 

Jika white noise memiliki rentang frekuensi yang luas untuk dapat memblokir suara pengganggu, maka tidak dengan musik. Penggunaan musik juga cenderung mendorong respons emosional atau ingatan tertentu yang justru berkemungkinan untuk memunculkan "gangguan lain" sehingga membuatnya kurang efektif dibandingkan dengan white noise. Namun demikian, walau tidak terlalu efektif untuk membuamu tertidur, musik memang cocok untuk relaksasi dan membuatmu lebih tenang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun