Siklus hidrologi ini tidak menentu tiap tahunnya. Hal ini karena ada beberapa gangguan yang menyebabkan siklus ini tidak berjalan dengan normal. Gangguan ini bisa berasal dari manusia atau dari alam itu sendiri.
Gangguan oleh manusia
- Penggundulan hutanÂ
Untuk mendapatkan bahan baku industri, manusia kerap kali menebang pohon dalam skala besar. Penurunan jumlah pohon yang signifikan akan sangat mengurangi tingkat penyerapan karbon dioksida (CO2). Penurunan jumlah pohon menyebabkan penumpukan CO2 di atmosfer karena banyak penyerap karbon yang ditebang. Karbon dioksida yang terakumulasi di atmosfer menjebak panas matahari yang dipantulkan oleh bumi (efek rumah kaca). Suhu bumi serta atmosfer kemudian akan meningkat (global warming). Pemanasan global mempengaruhi siklus air, terutama selama penguapan dan kondensasi. Peningkatan suhu atmosfer akan meningkatkan laju penguapan dan memperlambat proses kondensasi.
- Pembangunan tanpa memperhatikan AMDAL
Pembangunan tidak memperhatikan AMDAL juga akan mempengaruhi siklus air setempat. Membuka lahan dengan menebang pohon dan menutupi tanah dengan aspal dan semen tanpa membuat tempat untuk resapan air tentunya akan menghambat proses infiltrasi saat hujan. Menghambat infiltrasi dapat menyebabkan kelangkaan air tanah. Karena terhambatnya infiltrasi, laju run off akan meningkat, sehingga lebih banyak air yang "terbuang" ke sungai.
Gangguan oleh alam
El-Niño dan La-Niña
Fenomena El-Niño dan La-Niña terjadi akibat adanya perbedaan kondisi interaksi antara lautan dan atmosfer di sepanjang Samudera Pasifik dari keadaan normalnya. Peristiwa El-Niño di Indonesia diidentikkan dengan terjadinya musim kering yang melebihi kondisi normalnya. Hal ini berbanding terbalik dengan peristiwa La-Niña yang mampu menghasilkan curah hujan melebihi batas normalnya. El-Niño akan terjadi apabila perairan yang lebih panas di Samudra Pasifik bagian tengah dan timur meningkatkan suhu dan kelembapan pada atmosfer yang berada di atasnya. Kejadian ini mendorong terjadinya pembentukan awan dan akan meningkatkan curah hujan di sekitar kawasan tersebut.
Sama halnya seperti dua mata pisau, siklus hidrologi bisa memberikan manfaat dan juga bisa mendatangkan musibah. Manfaat yang kita dapat akibat dari siklus hidrologi ini adalah menyediakan air bersih untuk seluruh makhluk hidup di bumi, membersihkan udara yang sudah terkontaminasi dengan debu, menjadi katalis proses pelapukan.
Sedangkan kerugian yang bisa kita alami adalah terjadinya banjir dan tanah longsor. Namun, bencana ini kemungkinan kecil terjadi apabila kita bisa merawat alam dengan baik.
Oleh karena itu, sudah sepantasnya kita sebagai pemimpin di dunia ini menjaga dan merawat alam dengan sebaik mungkin agar alam bisa tetap dalam kondisi normal.