Air adalah hal yang paling dibutuhkan oleh manusia. Manusia bisa hidup 21 hari tanpa makan, tetapi tidak bisa hidup selama 4-7 hari tanpa air. Oleh karena itu, manusia tidak bisa hidup tanpa air.
Namun, kenapa air yang sudah kita gunakan sehari-hari seakan-akan tidak habis-habis? Padahal jumlah air bersih di dunia ini hanya sekitar 3% dari seluruh jumlah air yang ada. Siklus hidrologilah yang membuat air yang kotor berubah menjadi air yang bisa dikonsumsi kembali.
Hujan adalah fenomena alam yang sering kita temui di lingkungan sekitar kita. Negara Indonesia yang merupakan negara kepulauan dan terletak di garis khatulistiwa membuat Indonesia memiliki curah hujan yang lebih tinggi daripada negara benua.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, hujan adalah titik-titik air yang berjatuhan karena proses pendinginan. Lalu, bagaimanakah cara hujan bisa turun? Mari kita bahas siklus hidrologi.
Hujan yang biasa kita lihat sehari-hari terbagi menjadi 3 siklus hidrologi, yaitu siklus pendek, siklus sedang, dan siklus yang panjang.
Sebelum membahas siklus-siklus tersebut, marilah kita memahami beberapa istilah dalam siklus hidrologi.
- Evaporasi         : penguapan air menjadi uap air secara langsung   Â
- Kondensasi       : perubahan wujud dari uap air menjadi titik-titik air
- Presipitasi        : segala materi yang dicurahkan dari atmosfer ke permukaan bumi dalam bentuk hujan, embun, maupun salju
- Transpirasi        : penguapan dari tubuh tanaman
- Evapotranspirasi  : kombinasi antara evaporasi dan transpirasi
- Intersepsi         : air hujan yang menguap ketika jatuh di tubuh tanaman
- Adveksi            : pergerakan uap air secara horizontal karena terbawa angin
- Infiltrasi          : peresapan air ke tanah melalui pori-pori tanah
- Run off            : air yang mengalir di permukaan tanah
Siklus pendek
Dalam siklus pendek, air tidak melalui proses yang banyak.
Awalnya dimulai dari air laut yang mengalami evaporasi ke atmosfer karena terjadi pemanasan oleh sinar matahari. Lalu karena perbedaan ketinggian menyebabkan uap air tersebut mengalami pendinginan dan terjadilah kondensasi yang membentuk awan. Kemudian titik-titik air tersebut mengalami penjenuhan sehingga turunlah hujan di laut.
Secara ringkasnya adalah sebagai berikut.
Evaporasi --> kondensasi --> presipitasi
Siklus sedang
Siklus ini diawali dengan uap air laut yang terbawa angin menuju ke daratan. Uap ini mengalami kondensasi karena perbedaan ketinggian dan membentuk awan. Awan yang jenuh kemudian turun sebagai hujan di daratan. Air yang turun ada mengalami proses infiltrasi karena masuk melalui pori-pori tanah dan run off melalui sungai-sungai.
Secara ringkas, siklus sedang adalah sebagai berikut.
Evaporasi --> kondensasi --> terbawa angin ke daratan  --> presipitasi di daratan --> infiltrasi dan run off
Siklus panjang
Dalam siklus panjang, proses yang terjadi mirip dengan siklus sedang. Siklus ini dimulai dari uap air laut yang terbawa angin menuju ke tempat yang lebih tinggi di daratan. Uap ini bergabung dengan evaporasi dan transpirasi yang terjadi di daratan lalu mengalami kondensasi. Karena melalui lapisan udara yang dingin, uap air mengalami kristalisasi sehingga terbentuklah salju dan kemudian turun hujan salju.
Karena terkena panas, salju mencair dan mengalir dari tempat yang tinggi ke tempat yang lebih rendah atau biasa disebut gletser. Aliran gletser ini kemudian menyatu dengan sungai dan bermuara di laut.