Mohon tunggu...
Abdi Khalik
Abdi Khalik Mohon Tunggu... Auditor - --Pengamat--

Meninggalkan jejak melalui tulisan. Cek tulisan lainnya -Http://artikelbermanfaat100.blogspot.co.id-

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Berani Keluar dari Zona Nyaman

31 Maret 2019   07:57 Diperbarui: 31 Maret 2019   08:06 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penggunaan Gadget Sumber: Medium.com

Banyak hal yang bisa didapatkan saat mencoba hal-hal baru. Pasti kita pernah merasakan perasaan luar biasa saat bisa mengerjakan sesuatu yang sebelumnya kita anggap sulit atau mustahil untuk dilakukan. Seperti Ibu, Ayah, Nenek, atau Kakek kita yang bersikeras ingin mahir menggunakan smartphone yang banyak dikuasai kaum milenial. 

Mereka dengan antusiasme yang tinggi mau mendengarkan dan memperhatikan demo yang kita berikan tentang itu.Untuk apa coba? diusia mereka yang punya sedikit kendala dalam belajar masih saja mau mencoba hal-hal baru. Satu hal, intinya mereka tidak ingin ketinggalan zaman walaupun usia yang tak lagi muda. 

Dengan belajar hal-hal baru, mereka bisa melangkah bersama anak cucu, komunikasi yang mereka bangun bersama keluarga pun bisa berjalan lancar.

Bukan hanya tidak ingin ketinggalan zaman, tetapi dengan belajar hal baru mereka ingin memanfaatkan ilmu yang didapatkan itu untuk diri mereka sendiri dan juga keluarganya. Bisa dibayangkan jika orang tua kita belum paham menggunakan handphone yang mana banyak anak-anak mereka tidak bisa lepas dari itu dalam hal berkomunikasi. 

Orang tua tidak dapat lagi mengirim surat atau sekedar ke tempat telepon umum untuk menghubungi anak-anaknya. Zaman semakin maju, mau tidak mau mereka harus paham cara menggunakannya.

Contoh zona nyaman bagi orang tua yaitu mereka tak ingin lagi terlibat dengan hal-hal yang dilakukan oleh genarasi muda (kaum milenial), mereka punya masa mereka sendiri, zaman dimana mereka merasa nyaman dengan teknologi seadanya. Alhasil saat bicara dengan anak atau cucu mereka kadang komunikasi tidak berjalan dengan baik. 

Seandainya orang tua kita paham bahwa dengan sedikit memahami teknologi sekarang ini mereka pun bisa "memahami" kebutuhan generasi baru ini. Tapi, sekarang ini sudah sedikit orang tua yang tidak mau belajar tentang penggunaan teknologi seperti smartphone, patut disyukuri ya.

Hal di atas sebagai contoh bagaimana jika kita terlalu nyaman dengan zona yang selama ini menjadi tempat kita berdiri maka sudah pasti kita banyak melewatkan banyak hal. Belajar hal-hal baru bisa menambah keterampilan yang bisa dimanfaatkan, kalau bukan sekarang mungkin nanti. Intinya tidak ada ilmu yang tidak bermanfaat.

Belajar hal-hal baru bisa menambah keterampilanSumber: www.maxpixel.net
Belajar hal-hal baru bisa menambah keterampilanSumber: www.maxpixel.net

Jika dalam karir pekerjaan atau prestasi di Sekolah terlihat tidak ada perubahan mungkin saja kita tidak sadari sudah terlalu nyaman berada dalam zona nyaman itu. Apakah kurang berlatih karena terlalu nyaman dengan metode lama ? atau apakah mungkin kita enggan belajar  hal-hal lain karena kita merasa sudah cukup ? Apakah mungkin kita terlalu takut untuk berubah karena banyak rintangan yang perlu dilewati ?

Berani keluar dari zona nyaman merupakan modal penting untuk berubah. Memang terlihat mudah namun implementasinya mungkin sulit karena perlu adaptasi atau penyesuaian, yakinlah itu bagian dari pembelajaran kita untuk berani menghadapi hal-hal sulit yang bisa terjadi kedepannya. 

Tetapi satu hal yang perlu diingat yaitu berniat baiklah dalam keberanian. Keluar karena kebutuhan, bukan karena kita hanya ingin eksis dan dipuji banyak orang. Kebutuhan dasar akan ilmu dan keterampilan yang  bisa dimanfaatkan  tidak hanya untuk pribadi melainkan untuk kepentingan banyak orang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun