Mohon tunggu...
Abdi Khalik
Abdi Khalik Mohon Tunggu... Auditor - --Pengamat--

Meninggalkan jejak melalui tulisan. Cek tulisan lainnya -Http://artikelbermanfaat100.blogspot.co.id-

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Beberapa Pandangan tentang Dunia Kerja

3 Februari 2018   09:25 Diperbarui: 3 Februari 2018   09:32 2071
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber ilustrasi: statik.tempo.co

Memutuskan untuk berkarir setelah menempuh masa belajar baik itu tingkat SMA atau Perguruan tinggi adalah keputusan yang harus dipikirkan matang-matang. Tidak mempersiapkan diri sama halnya dengan bunuh diri. Mungkin kita akan dipenuhi dengan berbagai penolakan sampai akhirnya depresi. Oleh karena itu sebelum memutuskan untuk bekerja, ada baiknya kita mengetahui beberapa pandangan tentang dunia kerja berikut ini.

Bukan ijazah, tapi skills

Bukan ijazah yang menjadikan kamu ingin direkrut. Walaupun latar belakang pendidikanmu sesuai dengan posisi yang ingin dilamar dan ijazah itu seperti bukti bahwa kamu telah menyelesaikan studi, perekrut hanya ingin melihat kemampuan kamu (skill) yang bisa kamu andalkan. Misalnya kamu lulusan administrasi perkantoran, setidaknya kamu menguasai prinsip dasar ilmu tersebut serta praktiknya. Jangan hanya mengandalkan ijazah namun aplikasi ilmunya nol.

Selain berkaitan dengan ijazah dan praktiknya, skills juga diperoleh dari kegiatan-kegiatan luar sekolah atau kampus (ekstrakulikuler). Kegiatan tersebut bisa menambah skill kepemimpian, manajemen waktu, pemecahan masalah dan lain-lain.

Pola pikir

 Jangan berharap perusahaan akan mengajari kamu meskipun sebenarnya ada tahap training yang bertujuan untuk pengenalan sistem kerja suatu perusahaan itu seperti apa. Bahkan yang bukan lulusan sarjana pun bisa dilatih. Yang menjadikanmu beda adalah bagaimana prinsip ilmu yang kamu dapatkan merubah pola pikirmu sehingga mempengaruhi segala tindakan yang dilakukan.

Pola pikir ini lebih kepada kemampuan kita dalam mengatasi berbagai persoalan dengan pola sikap yang dapat tercermin dari diri seseorang. Misalnya kamu berasal dari jurusan IPA yang sering melibatkan berbagai macam percobaan/penelitian ilmiah sehingga kamu dilatih untuk berpikir secara terstruktur untuk memecahkan suatu permasalahan.

Attitude atau sikap

Orang yang ingin merekrut calon pegawai menginginkan orang yang matang secara jiwa. Bisa kok dilihat dari sikapnya. Jiwa seseorang bisa tercermin dari sikapnya. Sifat buruk yang sering kita lakukan dalam dunia sekolah atau perkuliahan jangan dibawa-bawa saat mau memasuki dunia kerja, kenapa? perusahaan tidak membutuhkan attitude atau sikap yang buruk karena sudah pasti pekerjaan nantinya akan ikut berantakan. Misalnya, seseorang yang belum matang emosinya atau ke kanak-kanakkan akan mudah baper (bawa perasaan) dalam lingkungan pekerjaan, lihat saja anak kecil yang mudah marah dan baper hanya karena masalah sepele, seperti itulah attitude yang buruk.

Proses yang complicated

Tidak ada proses yang tidak membutuhkan usaha. Terkadang pemikiran orang dalam bekerja mengharapkan gaji dan jabatan yang langsung hebat. STOP. Semua butuh proses. Memulai sebuah karir yang cemerlang membutuhkan usaha dari nol, peningkatan dalam ritme kerja, mau memperbaiki diri dan selalu berinovasi menjadi faktor penting.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun