Mohon tunggu...
Abdi Dharma
Abdi Dharma Mohon Tunggu... -

Menulis di Kompasiana untuk menyalurkan hobi & berbagi info..(http://infoterpenting.blogspot.com/). Hobi lainnya adalah berenang, yoga, membaca, bersepeda, bermain (& mengajar) gitar, keyboard, biola. meditasi, dan aktifitas kreatif lainnya. Aktifitas internet saya bisa dilihat di sini http://www.youtube.com/watch?v=tBAVn3pkRkE\r\nhttp://www.youtube.com/user/meditasiplus#p/u\r\nhttp://www.youtube.com/user/thursanhakim\r\nhttp://www.youtube.com/user/lesmusiktercepat\r\n

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pemutilasi Nur Atikah Sudah Ditangkap Polisi, Mari Kita pelajari Motifnya

21 April 2016   09:11 Diperbarui: 22 April 2016   03:08 595
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Masalah pembunuhan dengan mutilasi oleh Kusmayadi alias Agus (31) terhadap Nur Atikah alias Nuri (33) mungkin dilatarbelakangi masalah yang bersifat klasik. NurAtikah diketahui sebagai janda beranak dua berwajah manis dan diketahui dalam keadaan hamil 7 bulan.

Agus sang pembunuh yang super sadis tsb adalah seorang pria yang sudah beristri.  Diduga kedua orang ini menjalin hubungan asmara dan hidup bersama tanpa ikatan perkawinan yang syah. Dikabarkan mereka menjalani nikah siri yang sering digunakan sebagai akal-akalan untuk menghindari dosa zinah. 

Kehamilan Nur Atikah mungkin adalah buah dari hubungan asmara tsb dan kemudian ia meminta pertanggungjawaban Agus. Seperti kasus-kasus serupa sebelumnya, seorang pria beristri yang menjalin hubungan gelap dengan WIL (Wanita Idaman Lain) sampai berbuah kehamilan akan menjadi kelabakan dan panik jika dimintai pertanggungjawaban.  Tentunya adalah pria tsb sangat takut kalau rahasia perselingkuhannya terbongkar pihak keluarga.

Kepanikan akan menghilangkan akal sehat seseorang dan akan memotiasi orang tsb untuk berbuat apa saja agar aibnya tidak ketahuan. Begitu juga yang dilakukan oleh Agus.

Sayangnya usaha Agus untuk menutupi aibnya dilakukan dengan pembunuhan yang tergolong sangat bodoh dan super sadis bahkan lebih sadis daripada kasus mutilasi sebelumnya. Tubuh Nur Atikah yang dimutilasi Agus ditemukan polisi di tempat berbeda.

Jenazah Nur Atikah ditemukan di sebuah rumah kos di Cikupa, Tangerang pada Rabu, 13-4-2016 pagi.  Potongan tangan korban ditemukan di tumpukan sampah. Sementara kaki korban ditemukan di sebuah sungai.

Pembunuhan dengan motif seperti tsb di atas mungkin tidak akan terjadi jika pihak wanita tidak hamil. Memberi saran kepada orang yang berselingkuh agar pandai-pandai menghindari kehamilan, tentu bukanlah saran yang baik, akan tetapi mungkin masih ada baiknya untuk menghindari kasus seperti yang dilakukan Agus terhadap Nur Atikah.

Ada kalanya masalah serupa bisa terjadi karena pihak wanita sengaja membiarkan dirinya hamil dengan motif agar pihak lelaki yang mungkin sangat disukainya terjerat masalah tangung jawab sehingga lelaki tsb bisa menjadi pasangan tetapnya.

Masalah pembunuhan dengan motif perselingkuhan seperti yang sudah banyak terjadi sebelumnya seharusnya bisa dijadikan pelajaran oleh mereka yang memiliki kecenderungan untuk berselingkuh dan bertualang dalam dunia asmara, agar kasus serupa tidak terjadi lagi.

Syukurlah pihak kepolisian sudah berhasil menangkap Agus setelah dia melarikan diri selama sepekan. Agus terduga pemutilasi Nur Atikah akhirnya berhasil ditangkap tim gabungan. Agus ditangkap di kawasan Surabaya, Jawa Timur.

Ketika dikonfirmasi, Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Krishna Murti membenarkan penangkapan Agus dengan mengatakan sebagai berikut: "Betul yang bersangkutan sudah ditangkap, saat ini masih dalam pemeriksaan intensif." (detikcom: Kamis,21-4-2016).

Catatan untuk admin Kompasiana:

Akhir-akhir ini upload foto di Kompasiana gagal melulu. Kenapa ya?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun