Mohon tunggu...
Abdi Dharma
Abdi Dharma Mohon Tunggu... -

Menulis di Kompasiana untuk menyalurkan hobi & berbagi info..(http://infoterpenting.blogspot.com/). Hobi lainnya adalah berenang, yoga, membaca, bersepeda, bermain (& mengajar) gitar, keyboard, biola. meditasi, dan aktifitas kreatif lainnya. Aktifitas internet saya bisa dilihat di sini http://www.youtube.com/watch?v=tBAVn3pkRkE\r\nhttp://www.youtube.com/user/meditasiplus#p/u\r\nhttp://www.youtube.com/user/thursanhakim\r\nhttp://www.youtube.com/user/lesmusiktercepat\r\n

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Menulis di Kompasiana Sambil Mengkhayal Jadi Penulis Hebat

7 April 2016   10:41 Diperbarui: 7 April 2016   10:58 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Alkisah ada seorang pemuda bernama Kokom yang hobinya membaca.  Berbagai media cetak dan elektronik habis dilalap Kokom dengan segenap nafsu bacanya.  Mulai dari ini.com, anu.com, itu.com sampai kompas.com habis dibaca oleh Si Kokom.

Setiap kali membaca berita, terutama berita tentang dunia persilatan politik di Indonesia, Kokom selalu mengkritisi semua berita yang dibacanya terutama berita tentang politik seperti pilkada, pemilu, partai ini, partai itu, partai anu, DPR RI, DPRD, ahok, Sanusi, Fahri Hamzah, masalah korupsi, istri anggota DPR yang genit, dll.

Sebagai rakyat kecil tapi berkepala besar Akom merasa perlu memiliki penyaluran untuk menuliskan kritiknya terhadap berbagai persoalan Negara ini.  Kokom merasa dirinya juga bisa memberikan ulasan tentang Negara ini sebagaimana yang dilakukan oleh para pengamat politik di berbagai media, asalkan dia memiliki kesempatan.

Syahdan setelah mencari-cari peluang untuk menyalurkan kritik melalui tulisan, Kokom secara kebetulan menemukan blog yang bernama kompasiana.com.  Setelah membaca berbagai kicauan di Kompasiana, Kokom berkata dalam hati: “Ah, kalau tulisan kayak begini, gue juga bisa. Malah gue bisa membuat tulisan yang lebih bermutu.”

@Kokom Mulai Membuat Tulisan Perdana di Kompasiana@

Kokom mulai membuat tulisan perdananya di Kompasiana. Namanya juga pendatang baru, tentu saja dia tidak mau kalah dengan warga lain yang sudah lama bercokol di Kompasiana.

Dengan bekal sikap idealis dan daya kritis yang tinggi, Kokom membuat tulisan dengan judul dan isi tulisan yang panjang.  Kokom yakin benar kalau tulisannya jauh lebih bermutu daripada penulis lain di Kompasiana. Paling tidak, dia merasa yakin kalau tulisan akan memperoleh pembaca sebanyak ratusan atau ribuan seperti yang didapat oleh penulis lain yang tulisannya dinilai Kokom kurang bermutu, ecek-ecek, atau abal-abal.

Usai menulis di Kompasiana, beberapa jam kemudian Kokom melihat tulisannya hanya memperoleh jumlah pembaca sebanyak 35 biji.  Para pembacanya pun tidak ada yang memberi komentar dan memberi nilai

Kokom mencoba bersabar untuk menunggu pertambahan jumlah pembacanya. Setelah beberapa jam kemudian, ternyata jumlah pembacanya pun tidak banyak berubah. Dia hanya memperoleh 45 pembaca dan itupun tidak mendapat nilai dari pembaca. Tidak ada yang memberi label actual, menarik atau inspiratif.

Kokom mencoba membandingkan tulisannya dengan tulisan yang dibuat oleh penulis Kompasiana lainnya.  Dia merasa heran campur kesal.  Dalam benak Kokom timbul berbagai pemikiran: “Loh, tulisan pendek yang hanya mengutip berita tanpa ulasan kok bisa memperoleh ratusan bahkan ribuan pembaca ? Loh kok tulisan Si Anu bisa mendapat jumlah ratusan bahkan ribuan pembaca dan mendapat nilai tinggi ? Loh, tulisan Si Anu kok bisa masuk terpopuler ?  Loh, tulisan Si Anu kok bisa masuk headline ?”

Setelah berkali-kali membuat tulisan di Kompasiana, tulisan Kokom tetap saja tidak mendapat kemajuan seperti penulis lain di Kompasiana.  Kokom hampir putus asa yang disertai dengan niat untuk putus  alias berhenti menjadi penulis di Kompasiana. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun