Mohon tunggu...
Abdi Dharma
Abdi Dharma Mohon Tunggu... -

Menulis di Kompasiana untuk menyalurkan hobi & berbagi info..(http://infoterpenting.blogspot.com/). Hobi lainnya adalah berenang, yoga, membaca, bersepeda, bermain (& mengajar) gitar, keyboard, biola. meditasi, dan aktifitas kreatif lainnya. Aktifitas internet saya bisa dilihat di sini http://www.youtube.com/watch?v=tBAVn3pkRkE\r\nhttp://www.youtube.com/user/meditasiplus#p/u\r\nhttp://www.youtube.com/user/thursanhakim\r\nhttp://www.youtube.com/user/lesmusiktercepat\r\n

Selanjutnya

Tutup

Politik

Amin Rais Atau Jokowi Yang Menyesatkan ?

22 Agustus 2012   03:18 Diperbarui: 25 Juni 2015   01:28 4405
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1345605329175120803

[caption id="attachment_194366" align="alignleft" width="300" caption="Pesatnews.com"][/caption] Sedikitnya ada 3 hal yang membuat calon pemimpin berhasil merebut hatirakyat untuk memilihnya sebagai pemimpin dalam pilkada atau pilpres. Ke tiga hal tsb adalah karakter, prestasi, dan popularitas yang didukung citra positif.

Kemenangan Jokowi dalam pilgub DKI Jakarta, di putaran pertama sudah pasti karena dia memiliki keunggulan dalam ke tiga hal tsb. Dari ke tiga hal tsb yang cukup menarik untuk dicermati adalah PREDIKAT WALIKOTA TERBAIK yang diberikan kepada Jokowi yang sampai saat ini masih menjabat sebagai walikota Solo.

PREDIKAT WALIKOTA TERBAIK ITU MENYESATKAN, KATA AMIN RAIS

Sebagai Negara berkembang atau lebih tepatnya Negara terbelakang, Indonesia dapat dikatakan miskin prestasi yang bisa dibanggakan, parahnya lagi negeri ini menjadi salah satu Negara yang menyandang predikat JAWARA KORUPSI.

Oleh Karena itu ketika Jokowi, salah seorang putera bangsa yang menjabat sebagai walikota Solo,masuk dalam nominasi 25 Wali Kota Terbaik Dunia versi  City Mayors Foundation, tentunya hal ini bisa menjadi kebanggaan seluruh rakyat Indonesia.

Namun demikian ternyata tidak seluruh rakyat Indonesia yang merasa bangga dengan prestasi Jokowi yang bersifat internasional tsb.Tokoh yang tidak merasa bangga dengan prestasi Jokowi tsb adalah Mantan Ketua MPRAmin Rais, yang juga dianggap sebagai Bapak Reformasi.

Amin menilai predikat walikota terbaik yang diberikan kepada Jokowi menyesatkan. Pasalnya, kinerja Jokowi sebagai Walikota Solo dinilai kurang memuaskan, salah satu indikasinya adalah semakin tingginya angka kemiskinan di Solo.

"Selama periode Jokowi sebagai walikota, angka kemiskinan meningkat, dan masih banyak daerah kumuh di Kota Solo," ujar Amien Rais saat ditemui dalam acara Halal Bihalal keluarga di Bekonang, Sukoharjo, Selasa (21/8/2012). Amien mengatakan salah satu prestasi Jokowi sebagai Walikota Solo adalah dalam pemindahan pedagang secara damai. Namun ia mempertanyakan apakah hal itu menjadi satu-satunya pertimbangan untuk mendapat predikat walikota terbaik. "Saya sudah pergi ke berbagai kota di Eropa, di sana banyak kota yang lebih baik dan tertata daripada kota Solo. Saya khawatir gelar ini menyesatkan," katanya. Mantan Ketua PP Muhammadiyah itu juga khawatir predikat walikota terbaik justru menyesatkan, terlebih untuk warga Jakarta, karena Jokowi mencalonkan diri sebagai Gubernur DKI Jakarta, sementara kapasitasnya sebagai Gubernur belum teruji. (INILAH.COM: 22-8-2012)

Sayang sekali ketika Amin menilai Jokowi sebagai cagub DKI yang belum teruji dan mengatakan predikat sebagai walikota terbaik untuk Jokowi sebagai hal yang menyesatkan, tokoh tua ini tidak menyatakan penilaiannya terhadap cagub DKI lainnya, Fauzi Bowo (Foke).

Tampaknya Dedengkot Reformasi ini sudah tidak bisa bersikap netral karena partai yang didirikannya, PAN (Partai Amanat Nasional) yang sejak didirikannya masih tergolong PARTAI GUREM telah memberikan dukungan kepada Foke, cagub incumbent tsb.

SIAPA YANG MENYESATKAN, AMIN ATAU JOKOWI ?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun