Mohon tunggu...
Abdi Dharma
Abdi Dharma Mohon Tunggu... -

Menulis di Kompasiana untuk menyalurkan hobi & berbagi info..(http://infoterpenting.blogspot.com/). Hobi lainnya adalah berenang, yoga, membaca, bersepeda, bermain (& mengajar) gitar, keyboard, biola. meditasi, dan aktifitas kreatif lainnya. Aktifitas internet saya bisa dilihat di sini http://www.youtube.com/watch?v=tBAVn3pkRkE\r\nhttp://www.youtube.com/user/meditasiplus#p/u\r\nhttp://www.youtube.com/user/thursanhakim\r\nhttp://www.youtube.com/user/lesmusiktercepat\r\n

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pertanyaan Penting Ahok: Berani Tidak Pejabat BPK Buktikan Hartanya Dari Mana?

14 April 2016   14:58 Diperbarui: 14 April 2016   15:23 830
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Ada logika sederhana tapi penting terkait dengan pejabat yang bertugas di BPK (Badan Pemeriksa Keuangan).   Logika tsb adalah pejabat Negara yang bertugas memeriksa keuangan pihak lain, haruslah orang-orang yang sudah terbukti memiliki uang dan harta dengan asal-usul yang jelas.

Sudah seharusnya para pejabat BPK memulai tugasnya dengan lebih dulu membuat laporan tentang harta kekayaannya melalui LHKPN (Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara).

Oleh karena itu pertanyaan Ahok yang berbunyi: “Berani tidak Pejabat BPK buktikan hartanya dari mana ?” Menjadi penting untuk dijawab.  Jika jawabannya: “Berani dong” Atau “Siapa takut?” Maka para pejabat BPK tinggal membuat LHKPN.

Masalahnya sekarang adalah apakah semua pejabat tinggi BPK itu sudah membuat LHKPN ?  Mari kita simak siapa saja yang menjadi pejabat tiggi BPK saat ini dan apakah mereka semua telah membuat LHKPN.

Sekarang  ini ada 9 komisioner di BPK. Terdiri dari satu ketua, satu wakil ketua dan tujuh anggota.  Ke 9 pejabat tinggi BPK dan jadwal LHKPN yang telah mereka buat adalah sbb:

1.Ketua BPK Harry Azhar Azis (masih menjadi anggota DPR): Sudah membuat LHKPN terakhir tanggal, 29-7-2010

2. Wakil Ketua BPK Sapto Amal Damandari Sapto: Sudah membuat LHKPN terakhir pada tangal, 15 Januari 2010.

3. Anggota BPK Agung Firman Sampurna:  Sudah membuat LHKPN terakhir pada tanggal 10-9-2013.

4.Anggota BPK, Agus Joko Pramono*: Agus merupakan anggota BPK yang terindikasi bermasalah karena belum melaporkan harta kekayaannya

5.Anggota BPK Eddy Mulyadi Soepardi: Sudah membuat LHKPN terakhir pada tangal, 31 -12-2015

6.Anggota BPK Rizal Djalil: Sudah membuat LHKPN terakhir pada tanggal, 29-12-2009

7.Anggota BPK Moermahadi Soerja Djajanegara

Sudah membuat LHKPN terakhhir pada tanggal, 11-1-2010

8.Anggota BPK, Bahrullah Akbar: Sudah membuat LHKPN terkhir pada tanggal, 20-9-2013

9.Anggota BPK, Achsanul Qosasi: Sudah membuat LHKPN terakhir pada tanggal, 27-11-2014

Catatan penting: Profil kekayaan mereka selengkapnya bisa dilihat dalam website KPK.

Dari LHKPN yang tertera di atas tampaknya anggota BPK yang bernama Agus Joko Pramono merupakan anggota BPK yang terindikasi bermasalah karena belum melaporkan harta kekayaannya.

Sementara itu Ketua BPK Harry Azhar Azis (masih menjadi anggota DPR) yang disebut sudah membuat LHKPN terakhir tanggal, 29-7-2010, belakangan namanya menjadi lebih ngetop, karena namanya tertera di dalam dokumen Panama.

Dokumen Panama mengatakan Agus punya perusahaan di Chili dan dia menjabat sebagai direktur di perusahaan tsb. Agus disebut tak melaporkan perusahaan tsb di dalam LHKPN. Tentang hal ini Agus ngeles dengan mengatakan bahwa sejak tahun 2010 dia tidak lagi menjabat sebagai direktur di perusahaan tsb.

Masalah lain yang terkait dengan LHKPN para pejabat BPK tsb adalah, di antara LHKPN yang mereka buat terakhir, waktunya sudah lama berlalu, sehingga perkembangan perolehan harta yang mereka miliki belum dilaporkan.

Salah satu kesimpulan yang bisa didapat dari uraian di atas adalah ternyata pejabat BPK lupa mengoreksi diri mereka tapi selalu ingat untuk mengoreksi atau memeriksa pihak lain.  Mungkin karena itulah Ahok bertanya: “Berani tidak Pejabat BPK buktikan hartanya dari mana ?” 

Sumber:

rakyat.win

detik.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun