Mohon tunggu...
Abdy Busthan
Abdy Busthan Mohon Tunggu... Administrasi - Aktivis Pendidikan

Penulis, Peneliti dan Dosen

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Perbedaan Klasifikasi dan Pembagian dalam Logika

30 April 2020   06:54 Diperbarui: 1 Mei 2020   05:33 6274
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
teaandlead.blogspot.com

Istilah "klasifikasi" dan istilah "pembagian" sepintas memang sama persis (boleh dibaca: mirip tapi tak sama). Sehingga keduanya sering dipersepsikan memiliki makna yang sama. Padahal antara konsep klasifikasi dengan konsep pembagian adalah dua hal yang berbeda. 

Mari kita coba telusuri perbedaan keduanya berdasarkan prinsip-prinsip logika.

Klasifikasi memang berkaitan dengan pembagian, tetapi tidak semua pembagian bisa digolongkan sebagai klasifikasi. Pembagian yang dilakukan dalam klasifikasi hanyalah pembagian logis dan pembagian fisik. Mengapa? Sebab dalam pembagian fisik, masing-masing dari bagian fisik itu akan di bagi begitu saja, tanpa memperhatikan hubungan logis dengan keseluruhan. 

Misalnya, kata mobil yang bisa di bagi menjadi bagian-bagian seperti: ban, stir, rem, kopling, dsb. Tetapi ia tak dapat dikatakan bahwa ban adalah mobil, atau rem adalah mobil. Karena keseluruhan tidak dapat menjadi predikat bagi bagian masing-masing. 

Berbeda dengan pembagian logis dari mobil menjadi sedan, truk, bis, jip, dll. Pada titik ini, keseluruhan yakni mobil, dapat menjadi predikat bagi bagian-bagiannya. Misalnya, sedan adalah mobil, truk adalah mobil, bis adalah mobil, dsb. 

Jadi, 'klasifikasi' lebih merupakan padanan dari pembagian logis, sedangkan 'pembagian' lebih tertuju pada pembagian fisik. 

Dalam ilmu logika, terdapat dua pembagian perbedaan antara klasifikasi dan pembagian. Dapat dijelaskan sebagai berikut 

Pertama, dalam hal pembagian, keseluruhan fisik dapat menjadi predikat dari bagian fisik tersebut. Misalnya, manusia dapat dibagi ke dalam bagian-bagian tubuh, seperti: tangan, kaki, kepala, pundak, dsb. Namun tangan, kaki, kepala, tidak bisa disebutkan sebagai manusia. Sementara dalam klasifikasi, keseluruhan dapat menjadi predikat pada bagian-bagiannya. Misalnya pengertian makhluk hidup. Dapat dikatakan: manusia adalah makhluk hidup; binatang adalah makhluk hidup.  

Kedua, dalam pembagian, kita hanya memecah sesuatu yang besar (dalam jumlah maupun ukuran) menjadi bagian-bagian yang lebih kecil tanpa suatu kriteria. Misalnya, konsep rumah. Rumah bisa kita bagi menjadi bagian-bagian yang lebih kecil seperti kamar-kamar. Namun tidak dapat dikatakan bahwa kamar adalah rumah. Sedangkan dalam klasifikasi, kita membuat bagian-bagian yang lebih kecil dengan kriteria tertentu, yaitu keseluruhan dapatlah menjadi predikat bagi bagian-bagian. Misalnya: kuda adalah hewan, kelinci adalah hewan, dan monyet adalah hewan. Maka di sini, 'hewan' dapat menjadi predikat untuk kuda, kelinci, monyet dsb.  

Semoga bermanfaat. Salam Logici,  

Sumber Buku: Busthan Abdy (2019). Pendidikan Logika: Konsep Dasar Berlogika. (Hal 117-118). Kupang: Desna Life Ministry

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun