Mohon tunggu...
Abdul Azis
Abdul Azis Mohon Tunggu... Seniman - Belajar menulis

Mencoba belajar dengan hati-hati, seorang yang berkecimpung di beberapa seni, Tari (kuda lumping), tetaer, sastra.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi Liris: Terungkap Sadar

27 November 2020   23:15 Diperbarui: 27 November 2020   23:20 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Maria Ayu Kompasianer (diolah: Abdul Azis)

/1/
waktu mengantarkan aku pada perpindahan menuju perubahan tanpa rupa yang adalah kegaiban hidup.

/2/
peristiwa-peristiwa sejak lama telah berpacu pada siapa atau mengapa kita harus berserah diri sepenuhnya.

/3/
tentang zuhud atau hingga mencapai konsep mahabbah illahiyah yang diajarkan oleh sang Sufi wanita Rabi'ah al-Adawiyah, namun betapa pun harapku teramat tinggi akan tetapi keniscayaan melupakan hingar bingar dunia teramat nyata bagiku.

/4/
pertanyaan atau bahkan perdebatan tentang mengapa harus ada tetaplah tak terbantahkan bahwa sekedaran melengkapi kefanaan dunia, begitulah adanya tetapi belumlah pasti benarnya.

/5/
ingkar, sungguh sadarku menolak untuk itu.

/6/
atmaku menolak lupa pada persaksian dirahim ibu, tentang penyatuan antara ruh dan jasad yang adalah akad dihadapan pencipta.

/7/
kini hidup membuaikan kesenangan dan mengantarku pada sesat jika tak secepatnya memenuhi perjanjian kala di Lauhul Mahfudz.

//Pesan Kakek

Nak, 

cintailah semua agama, meski Islam yang kau imankan

sayangilah seluruh budaya, meski kau berada di tanah Jawa

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun