Mohon tunggu...
Abdul Azis
Abdul Azis Mohon Tunggu... Seniman - Belajar menulis

Mencoba belajar dengan hati-hati, seorang yang berkecimpung di beberapa seni, Tari (kuda lumping), tetaer, sastra.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Saya adalah Apa yang Saya Katakan

20 Oktober 2020   07:56 Diperbarui: 20 Oktober 2020   08:15 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tetes air berdenting
Berbunyi temani sepi
Sendiri kulamuni langit
Setiba lantun gema teras hati
Melepaskan deras bait nurani
Selepas muram terbawa pergi
Dilarutkan hujan menemani
Di bawah naungan hasrat kumenari

Tetes air berdenting
Rahmat tiada banding
Seiring suci permadani
Tercuci alami tetes rinai kasih
Mengelus nadi nan usap hayati
Dibangun raga tulus nan bersih
Lentik jari dalam buai dahulu
Di bawah naungan hasrat kumenari

Tetes air bergeming
Cintamu tiada sanding
Giring imanku berdenting
Hingga besar Daku lepas sebrangi waktu  
Mendidik Daku mampu menerjang halang
Geluti rimbun ilalang masalah saban waktu
Kucuran kasih yang tumpah, udaraku
Hanyalah naung hasratmu kumenari, berlari

Tetesan hujan meruncing
Lelah derainya menyanding
Sayangmu jauh tiadalah saing  
Berkeringat, melantun doa nan bermimpi
Berpayah-payah, kucari tepi yang mesti
Di bawah naungan hasrat yang menari
Saya adalah Tetap Apa yang Saya Katakan
Di bawah naungan rida malaikatku, Ibuku

Kediri, 20 Oktober 2020

Buah Karya: Abdul Azis Le Putra Marsyah
____________________________

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun