Mohon tunggu...
Abdul Muaz
Abdul Muaz Mohon Tunggu... penulis, penyunting, pengkhayal -

Betawi. Suka Sufisme, Sastra dan Film. Blog saya: http://www.abd-muaz.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Surga Puisi dan Neraka Bunyi

13 November 2012   02:21 Diperbarui: 24 Juni 2015   21:31 268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Biarkan aku tenggelam dalam surga puisi; tempat mengalirnya kenangan, harapan dan sunyi yang penuh. Lalu, hening.  Lalu muksa bersama jiwa-jiwa lain; leluri orang-orang  suci. Pilihan Ilahi.

Biarkan aku bebas dari neraka bunyi; khutbah sang padri, suara-suara manusia linglung, kalimat-kalimat ambigu dari kota yang murung.  Dan terbitlah dian yang kucari itu. Nurnya. Nur insan kudus-Nya.

Kembangan, 8/11/12.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun