Mohon tunggu...
Abdul Muaz
Abdul Muaz Mohon Tunggu... penulis, penyunting, pengkhayal -

Betawi. Suka Sufisme, Sastra dan Film. Blog saya: http://www.abd-muaz.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Lelaki yang Unggul dari Ifrit

7 September 2012   09:39 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:48 484
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13470105871221704998

[caption id="attachment_197706" align="alignnone" width="400" caption="sumber foto: matthewpaulturner.net"][/caption] Perkenalkan: Ashif bin Barkhaya bin Sya'ya. Terasa asing nama itu? Tentu saja. Ia bukan manusia zaman kini. Tapi, ia dahsyat. Ia barangkali tidak semasyhur Jin Ifrit, tapi ia melampaui mahluk ini. Ashif ini pribadi unik dari Bani Israel. Manusia super bertuah.

Ia hidup di era Nabi Sulaeman. Syahdan, Sulaeman ingin menaklukan Ratu Bilqis dan ia butuh seseorang yg bersedia membantunya. Ia ingin memindahkan singgasana Bilqis nan indah dan jauh itu ke tempatnya sebelum sang Ratu berserah diri.Kita semua mafhum, tentara Sulaeman itu banyak dari bangsa jin. Ifrit, salah satunya, dan Ifrit siap memenuhi hasrat sang Nabi

Ifrit jumawa. Ia berkata: "Sebelum paduka Sulaeman berdiri dari duduk, singgasana itu bisa hamba pindahkan." Tapi Sulaeman tak tertarik. "Kalau demikian kebolehanmu, aku juga bisa, Frit." Aku bisa menjejakkan kaki sejauh mata memandang." Ifrit kecele. Paduka Salaeman ingin lebih cepat dari itu. Dan tiba-tiba, seorang manusia menghadap sang Nabi. "Aku bisa, Paduka. Saya bisa membawa singgasana itu ke hadapan Paduka sebelum mata Paduka berkedip." Demikian orang itu mengundi nasib di depannya.

Tentu saja, Nabi yang masyhur kaya raya dan bisa beragam bahasa mahluk itu terperangah. "Hebat sekali orang ini," pikirnya.  Sang Paduka berkata: "Jika benar demikian, aku akan berjaya di depan Bilqis. Kalau tidak, aku akan dipermalukan di hadapan bangsa jin.”

Lelaki pemberani itu tak gentar. Ia lalu berwudhu. Ia bersujud dan munajat kepada Ilahi dalam khusyu.Dan tiba-tiba saja, singgasana Bilqis sudah ada di depan Raja Sulaeman. Sang Paduka takjub. Terperanjat. Teranya-anya.

Singgasana itu menyeruak dari pijakan kaki Nabi. Ifrit barangkali geleng-geleng kepala. Ternyata ada manusia yg mampu mengalahkannya. Melampaui ilmunya. Selanjutnya, mungkin Anda fasih kisahnya.Ashifdari Israel yang manusia itu bisa unggul. Dan tahukah Anda, mantra apa yg dibacanya?

Hanya dua nama: Ya Hayyu dan Ya Qayyum. Dua nama Allah yang ringkas, namun cadas untuk mengubah segala ketidakmungkinan. Ashifmengamalkan itu. Ia membuktikan mantra Ilahi yang termaktub dalam Quran itu mampu mengatasi yang mustahil. Ia meneguhkan diri: meminta bantuan kepada Sang Pemilik Hati, Allah Azza wa Jalla lebih mujarab. Dan lebih maknyus, meminjam istilah chef Bondan.

Konon, sebagian riwayat menyebutkan Ashif adalah Dhabbah bin Add, panglima Paduka Raja Sulaeman. Ada juga riwayat yang mengatakan Ashif , tak lain, adalah Nabi Khidir as. Entahlah. Wallahu'alam.

Yang jelas, kisahAshifini saya gubah dan olah kembali dari sumber yang saya suka: Syekh Abdul al-Jailani, dari buku Tafsir Al-Jailani. Versi terjemah dari buku Majalis fi Mawa'izh Qur'an wal Alfazh An-Nubuwwah yang diterjemahkan Penerbit Serambi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun