Penulis pertama bergabung dengan Kompasiana pada tanggal 05 September 2013. Kalau dihitung hingga hari ini artinya penulis telah bergabung selama kurang lebih 4 tahun 6 bulan. Kalau dihitung berdasarkan usia anak-anak maka penulis baru masuk PAUD-nya Kompasiana, masih hijau banget. Belum lagi jika dihitung berdasarkan keaktifan menulis di sini. Penulis aktif menulis dari awal bergabung hingga (terakhir) menulis pada 26 September 2016. Dari waktu 4 tahun 6 bulan ternyatan penulis hanya aktif menulis selama tiga tahun, yang 1,5 tahun penulis non aktif.
Dari tiga tahun aktif menulis pun hanya ada 511 artikel yang berhasil penulis tayangkan. Dalam satu tahun rata-rata hanya menayangkan 170 artikel, kalau dihitung bulanan per bulan hanya 14 artikel, atau dua hari sekali satu artikel untuk kompasiana. Dibandingkan teman-teman kompasianer yang lain yang sudah menayangkan ribuan artikel, tentu penulis bukan tandingannya.
Setelah sekian lama tidak membuka Kompasiana, tiba-tiba beberapa waktu yang lalu hati ini tergerak untuk membuka kompasiana, dan setelah masuk, mak deg! Sudah banyak perubahan di sana, termasuk para kompasianer selain memiliki tanda verifikasi hijau dan biru, ternyata sekarang para kompasiner telah disemati pangkat derajat sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan oleh admin. Lebih mak deg lagi, penulis yang masih dalam kategori PAUD yang ijo royo-royo (verifikasi juga hijau) ternyata telah diberi pangkat “Maestro” oleh admin, kepangkatan tertinggi di Kompasiana yang disematkan berdasarkan perhitungan poin. Hanya kompasianer dengan poin 250001 s/d 1000000 lah yang layak mendapatkan pangkat tersebut. Lihat poin-dan-pangkat-untuk-anda-yang-aktif-menjelajahi-kompasiana
Konon kabarnya, penulis bisa diberi gelar tertinggi tersebut karena penulis telah mengumpulkan poin sebanyak 721923. Entah bagaimana admin mengitungnya, soalnya penulis baru menayangkan 511 artikel dengan jumlah klik pembaca sekitar 705.000-an bisa dapat pangkat maestro, sementara ada beberapa teman kompasianer yang telah menayangkan artikel di atas 1.500, dengan jumlah klik pembaca di atas 1,5 juta baru diberi pangkat fanatik, dua level di bawah penulis. Penulis jadi bingung, harus berucap Ahamdulillah atau Innalillah? Karena bingung penulis, cukup berucap “ Wow... Aku Jadi Sang Maestro!”, tapi maestro apa yah? Semoga Admin tidak salah memberikan pangkat dan gelar kepada para kompasianer yang setia membesarkan Kompasiana hingga mendunia... Aamiin. (Banyumas, 23 Maret 2018)
Mencoba kembali sehat dan berbahagia bersama kompasiana...