Mohon tunggu...
Abd. Ghofar Al Amin
Abd. Ghofar Al Amin Mohon Tunggu... wiraswasta -

|abd.ghofaralamin@yahoo.co.id|

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Berhubungan Suami Istri Itu Apa Ya, Bu?

27 Juni 2016   17:18 Diperbarui: 27 Juni 2016   17:28 243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (sumber; kompas)

Penulis memiliki seoang anak laki-laki yang baru berumur 8 tahun. Sekolahnya kelas 3 naik kelas 4 Madrasaha Ibtidaiyah (MI) atau setara dengan SD. Nah, pas kelas 3 menjelang kenaikan kelas di rumah dia belajar mata pelajaran Fiqih. Kebetulan bab yang dipelajari adalah Bab Puasa. Dia begitu asyik belajar didampingi ibunya, mulai dari sub bab syarat wajib puasa, syarat sah puasa, rukun puasa, sunnah-sunnah puasa, puasa sunnah hingga sampai pada sub bab hal-hal yang membatalkan puasa.

Pada sub bab hal-hal yang membatalkan puasa di buku pelajaran tertulis ada 4 hal yang menyebabkan puasa itu batal. 1). Makan dan minum dengan sengaja, 2). Berhubungan suami istri di siang hari, 3). Muntah dengan sengaja, 4). Haid dan Nifas, dan 5). Gila atau hilang akal. Sebenarnya yang membatalkan puasa jika dirinci lebih banyak dari itu, namun karena baru sekedar pengenalan untuk siswa setingkat SD jadi hanya ada 5 hal yang diperkenalkan kepada anak-anak.

Nah, untuk hal-hal yang dia tidak paham langsung ditanyakan kepada ibunya. Misal soal muntah dengan disengaja dia langsung bertanya apa maksudnya muntah  dengan sengaja. Untuk pertanyaan ini tentu bisa dijawab dengan mudah. Giliran poin ketiga, dia langsung bertanya kepada ibunya, “Berhubungan suami istri itu apa ya Bu?”, mak deg, si ibu bingung juga mau menjawab apa.

Kebetulan penulis tengah ada di dekat mereka. “Coba Pak, ini anaknya dikasih jawaban”, si ibu mulai agak kebingungan. Penulis pun sempat bingung mau memberikan jawaban apa? Lah wong anak usia 8 tahun masa iya mau dikasih jawaban apa adanya. 

Kalau di perkotaan mungkin sudah saatnya, tapi kalau di kampung penulis, bocah sepolos itu tentu belum saatnya tahun jawaban yang sebenarnya. “Berhubungan suami istri itu, tidur bersama antara suami dan istri di siang hari. Kalau siang hari, bapak dan  ibu tidak boleh tidur bersama, bolehnya nanti malam kalau sudah berbuka puasa,” jawab penulis sekenanya. Si anak hanya manggut-manggut tanda (mungkin) paham. Untung lagi, si anak tidak bertanya lebih jauh lagi. 

Nah kalau pembaca yang dapat pertanyaan seperti itu kira-kira jawabannya apa yah? (Banyumas; 27 Juni 2016)

Met Sore Kawan!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun