Sebonggol jagung manis
terbakar arang kecewa
ialah siksa dunia.
Sepedih perpisahan saya dengan anda.
Itu seperti rahang atas dan bawah
yang belum sempat berembuk
tentang alotnya biji buah.
Baca juga: Iga Bakar
Mau bagaimanapun
pipilan jagung sudah kadung tergigit.
Menyangkut
terselip, "Jangan pergi."
di sela-sela gigi
saling memuja jarak
namun bertekad, "Saya akan kembali."
Seiring kunyahan.
Hangatnya cita rasa pedas-manis kian membasi.
Pertanda tak satupun di antara kita
yang bakal tepati janji.
Yogyakarta, 2023
Baca juga: Belanja ke Toko Pakaian
Baca juga: Waktu Terus Melangkah
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!