Buah hatiku yang temaram.
Atas kesempatan mengecupmu dengan segenap rida
aku hendak berterima kasih, dan memohon welas asih
Maafkan, karenaku
Kamu kini mendekam
di dalam jeruji kebajikan
Baca juga: Buah-buahan
Dan tiba masanya
Aku mengambil hakku
Terlebih dahulu
Kepada lemah-lemah
asuhlah dia lembut-lembut
selembut kecupanku, pada ingatannya
begitu masuk ke hak lainnya
Semoga segala apa yang tertanam
tumbuhan, tubuhnya, dan tuah-tuah itu
bakal ku tuai, sebagai uang tunai dan harapan
Itu karenamu
yang lebih dirindukan
kebinasaan
Baca juga: Ingatan yang Tersiksa
Yogyakarta, 2023
Baca juga: Energen
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!