Mohon tunggu...
Abby Crisma
Abby Crisma Mohon Tunggu... Lainnya - Hamba Allah Biasa | Anak'e Ibu | Citizens

Simply, writing for relaxing.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Pesona Jamur Tudung Pengantin, Pelengkap Biodiversitas Indonesia

4 Februari 2023   02:52 Diperbarui: 4 Februari 2023   18:20 1302
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 Phallus indusiatus (A photo by Vinayaraj via Wikipedia)

Karena aroma busuknya yang khas, jamur ini akhirnya mendapat julukan lain yaitu stinkhorn.

Terlepas dari pesonanya, sebetulnya aroma tidak sedap itu adalah keuntungan bagi jamur tudung pengantin, mengingat dalam penyebaran spora jamur ini bergantung pada serangga. Aroma tersebut termasuk mekanisme fisiologis stinkhorn untuk mengundang sejenis serangga (umumnya lalat) agar dapat membantu jamur dalam proses penyebaran spora [5].

Lalat hinggap di jamur tudung pengantin (A Photo by Chris Moody via iNaturalist)
Lalat hinggap di jamur tudung pengantin (A Photo by Chris Moody via iNaturalist)

Serangga tersebut akan hinggap pada bagian cap dan mengonsumsi lendir, bersamaan dengan sporanya. Ketika serangga-serangga defekasi (buang air), spora akan keluar dan mulai berkecambah di area yang tentu selama kondisinya optimal untuk mendukung perkecambahan. Peristiwa ini yang mengakomodasi pertumbuhan dan persebaran lebih luas dari jamur tudung pengantin [5].

Karena penampakannya yang memesona dan aromanya yang sangat busuk, maka akan sangat sulit untuk melewati jamur ini begitu saja. Penampakan jamur tudung pengantin akan tampak sangat kontras dan jelas bila ditemukan liar di alam. Itu pun jika kalian beruntung. 

Hal tersebut lantaran periode tubuh buah jamur ini, yang seperti tudung pengantin tersebut, hanya dalam waktu yang relatif singkat. Oleh karenanya, untuk bisa menjumpainya memang harus berada di waktu dan tempat yang tepat. 

Manfaat Jamur Tudung Pengantin

Manfaat dari jamur tudung pengantin juga sudah banyak dilaporkan oleh riset ilmiah. Jamur ini diketahui bersifat edibel (dapat dikonsumsi) dan terbukti memiliki nilai-nilai kesehatan sebagai bahan makanan, seperti kaya akan protein nabati, rendah kalori, menganding zat besi, kitin, zink, serat, asam amino esensial, vitamin, dan mineral. Stinkhorn juga berhasil dilaporkan dapat mengobati radang, sakit lambung, nyeri, batuk, disentri, hipertensi, hingga leukimia [4].

Akan tetapi di Indonesia, jamur ini belum dibudidayakan secara maksimal. Sedangkan di luar sana, terutama di China, jamur ini berhasil dibudidaya dengan mudah dan telah dipasarkan secara komersial. Harga perkilonya dilaporkan bisa mencapai 10-20 US dolar. Padahal, stinkhorn dahulu adalah bahan makanan berharga dan langka [4]. 

Mereka biasanya memanfaatkan jamur ini sebagai bahan campuran berbagai menu kuliner, seperti semur ayam, sup ayam, tumisan, atau bahkan digoreng kering biasa [4, 7].

Referensi:

[1] Cabral, T. S., Silva, B. D., Martín, M. P., Clement, C. R., Hosaka, K., & Baseia, I. G. (2019). Behind the veil–exploring the diversity in Phallus indusiatus sl (Phallomycetidae, Basidiomycota). MycoKeys, 58, 103.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun