Mohon tunggu...
Abby Crisma
Abby Crisma Mohon Tunggu... Lainnya - Hamba Allah Biasa | Anak'e Ibu | Citizens

Simply, writing for relaxing.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pujangga-pujangga Tahi Kucing

13 Januari 2023   18:44 Diperbarui: 13 Januari 2023   18:51 262
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kucing berak dan pujangga bijak (cat's photo by kucingmeeong.com, the poet by KoolShooters/pexels.com)

Kelanaku berhenti, papasan meriam tinggi
Terbentang, siap hendak menembak
Dan tepat itu menembak, seketika sesak.
Kurang lebih, seperti ini dentumannya:

"Dikau salah, ini tidak benar kawan
kudunya ‘tai’ pakai ‘h’, jadi ‘tahi’
dan, buat apa juga mencatumkan tahi,
dalam tulisan-tulisan yang tak jelas ini
Ini sangat amoral. Amat tak berpendidikan"

Sekilasku berang.
Agar kian tenang,
kuhembuskan saja,

kentutku.

Dan begini kukira
suara hembusannya:

"Hingga kapanpun
oleh siapapun
mau brattt, brettt, brottt, crrettt
Tak kan pernah ada tai yang baku
begitu pula dengan puisi,
dan sajak era kini,
dan lagak elitisnya,
para pujangga tahi kucing"

Baca juga: Curse of Mine

Yogyakarta, 2022

Baca juga: Naked

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun