Mohon tunggu...
Muhamad Habib Koesnady
Muhamad Habib Koesnady Mohon Tunggu... Guru - Pengajar Teater

Mempelajari Seni

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Covid-01 [Sebuah Cerpen]

23 April 2020   23:48 Diperbarui: 24 April 2020   00:05 435
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.bibliotecapleyades.net/imagenes_sociopol3/uk04_01.jpg 

Tiba di kamar, ia senang bukan kepalang! Ia menghirup udara yang wangi; melihat semua fasilitas mewah yang sebentar lagi bisa ia nikmati sepuasnya, meskipun napasnya tambah sulit. Ia didorong masuk. Ia hanya bisa tersenyum bahagia; sudah tidak sanggup lagi bernyanyi. Ia mencoba bangkit dari kursi roda, namun tak sanggup. Ia memegang erat dadanya yang sakit sekali. Napasnya sangat sulit dan jantungnya berdebar-debar. 

Setelah terjatuh kembali di kursi roda, ia mencoba bangkit lagi. Dengan tangan yang lain, ia coba memegang seorang perawat sebagai tumpuan, perawat membantu, hingga akhirnya, ia berhasil bangkit dan menjatuhkan tubuhnya di atas kasur besar nan empuk. Ia telah tiba. Meski sulit, ia mencoba menarik napasnya menikmati perbaringannya yang pertama di tempat yang sungguh nikmat baginya. Ia telah tiba. Ia memegang dadanya dengan kedua tangan; dengan sangat erat. Ia telah tiba. Ia mencoba dengan keras menarik napasnya, dan berhasil. Ia berhasil menarik & mengembuskan napasnya yang terakhir. Ia telah tiba.

SELESAI

Jakarta, 23 April 2020
AbbieKoes

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun