Tantangan Roti Unyil Demi Sekolah Aku Rela
Hari Kamis, 29 September 2022 mengisi kegiatan dengan mengetik tulisan apa yang menarik. Duduk di kursi menghadap meja kerja warna biru. Lagi istirahat sesi 2 di siang hari menjadi waktu istimewa mengisi dengan menulis.
"Pak Abas dipanggil Direktur Keuangan di ruang meeting, sekarang juga !", pinta Bapak Kepala Sekolah ketika saya sedang menulis table of content di buku catatan.
Mendengar permintaan tersebut, Â saya pun tercengang karena sudah lama tidak mendapat tantangan dari pimpinan apalagi setingkat Ibu Direktur Keuangan Yayasan Al Ma'soem Bandung. Dengan segala rasa campur aduk antara senang dengan kaget, rasa percaya dan ragu, bersatu dalam hati ini.
Setelah mendapat izin dari Bapak  Kepala Sekolah, saya pun bergegas menuju ruang meeting di lantai bawah. Pintu ruang meeting sudah terbuka lebar sehingga dengan mudah saya melihat beliau. Uluk salam seperti biasa. Saya disilakan masuk, langsung saja menuju kursi di sebelahnya.
"Pak besok itu, Jum'at, Â hari kepulangan santri, supaya ada suasana ramai, maka diadakan open table di depan SMP. Saya minta Pak Abas untuk membuat roti unyil, bagaimana bisa ya !", ajaknya dengan nada tenang namun penuh makna. Ya inilah kesempatan saya untuk unjuk kabisa sekaligus menambah pendapatan walau hanya sehari saja.
"Ya, siap Bu", jawab saya meyakinkan.
Berhubung masih menyelesaikan tulisan maka konsentrasi terfokus untuk menyelesaikannya. Tanpa terasa waktu jam pulang kerja pun menyapa dengan mesra. Kubereskan laptop dan barang lain. Bersegera saya menuju tempat parkir motor. Beberapa menit berselang motor sudah berada di jalan raya. Agak kencang lajunya karena harus belanja bahan roti.
Sampai di rumah, langsung saya cek mixer roti, sayang sungguh disayang, mesinnya masih dalam keadaan rusak. Kembali berpikir berkali-kali mencari solusi. Ga mungki mundur, kepercayaan mungpung diberikan. Ya Allah, berikan kesempatan selesaikan masalahnya.
Teringat tetangga yang biasa membuat bakpau. Tak menunggu lama, saya pun menemui rumahnya Pak Dadang yang tak jauh dari rumah. Kebetulan Pak Dadang sedang memasang accu mobil di garasi. Pagarnya terbuka lebar. Jadi saya tak repot ketuk pintu rumah.