Mohon tunggu...
Abas Basari
Abas Basari Mohon Tunggu... Guru - Guru Biologi SMA Al Masoem

melakukan apa pun yang bisa, kalau boleh orang lain bahagia

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Bisakah Lahang Minuman Tradisi Menjadi Trendi?

27 September 2022   20:24 Diperbarui: 27 September 2022   20:26 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Waktu untuk menyadap dilakukan 2 kali sehari. Pagi hari dan petang hari. Hasil panen di pagi hari akan segera dipanaskan untuk menghindari fermentasi, biasanya dibentuk gula aren. Hasil panen di sore hari setelah dipanaskan, biasanya dijajakan di pasar guna dijual kepada konsumen. Di Pasar Cililin, sampai saat sekarang masih ada pedagang lahang.

Dengan alat bambu dari jenis Gombong, lahang disimpan setelah dipanaskan. Dengan ikat tali dari bambu tali bambu berisi lahang sudah dapat digendong. Jika membawa dua bambu maka dapat dipikul.

Tatacara mengeluarkan air lahang pun menjadi atraksi yang layak dicermati. Bagian atas bambu Gombong memang terbuka dan ditutup dengan ijuk aren yang lembut. Gelas kosong akan didekatkan dengan bagian atas bambu Gombong. Ketika dituangkan maka hanya mengangkat bagian bawahnya sehingga menjadi lebih tinggi dari bagian bagian atas sampai air lahang keluar.

Bagaimana budidaya aren ?

Kang Wahyu kembali menuturkan tentang cara budidaya aren. Buah aren yang sudah matang sangat digemari oleh musang atau careuh (Sunda), sehubungan bijinya tidak bisa dicerna maka akan dikeluarkan bersama kotorannya. Musang akan buang kotoran namun tidak bisa diprediksi, sangat random, ya dimana saja. Biji akan tumbuh sesuai dengan ketinggian atau letak geografis, yakni berbukit-bukit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun