Mohon tunggu...
Abas Basari
Abas Basari Mohon Tunggu... Guru - Guru Biologi SMA Al Masoem

melakukan apa pun yang bisa, kalau boleh orang lain bahagia

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Kopi Lahang Racikan Kawula Muda, Rasa Kolonial di Zaman Millenial

10 September 2022   06:05 Diperbarui: 10 September 2022   06:08 633
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Minum kopi di siang hari sudah hal yang biasa. Kopi dengan tambahan rasa kekinian pun sudah lumrah dan mudah dijumpai. Nah kalau kopi berpadu dengan lahang seperti apa ? Belum lazim ditemukan alias masih sangat jarang.

Sekedar menambah ilmu tentang lahang. Apa itu Lahang ?

Lahang merupakan air nira. Hasil fotosintesis disadap dalam bentuk cair. Memiliki aroma khas tanaman aren dan kandungan gula yang tinggi sehingga perlu diencerkan kalau mau diminum langsung.

Secara turun temurun pada petani aren memanfaatkannya untuk bahan dasar membuat gula aren. Keahlian dan keterampilan pun mereka berikan kepada generasi berikutnya secara non formal.

Google mencatat informasi tentang pohon Aren. Pohon nira atau aren yang memang tumbuh tidak di setiap tempat, memerlukan topografi yang sesuai. Kondisi yang cocok yakni daerah pegunungan, lembah-lembah, dekat aliran sungai, dan di hutan. Adapun suhu membutuhkan sekitar 20 -- 25 C.

Penyadapan air nira ditampung dalam bambu yang berukuran besar. Setelah penyadapan selesai maka bambu penampung diturunkan. Air lahang atau air nira dapat disajikan secara langsung namun karena memiliki kadar gula yang tinggi maka diencerkan sesuai kebutuhan.

Minum air lahang sudah puluhan tahun kebelakang tidak dilakukan. Pedagang air lahang pun sudah hampir tidak ditemukan lagi. Jadi sangat wajar tradisi minum air lahang sudah jarang ditemukan. Apalagi di perkotaan.

Siang itu di acara pernikahan anaknya teman istri ada suguhan minuman air nira. Wow luar biasa. Ini kesempatan emas yang ga boleh disepelekan. Langsung saja menuju tempat kejadian peristiwa. Sebuah mobil yang sudah dimodifikasi khusus untuk jualan minuman.

Dok. pribadi
Dok. pribadi

Aroma khas lahang menyeruak keluar dari dalam mobil. Disajikan dengan es batu. "Lah kok bisa ya !", pikir saya. Kang Sule, saya memanggilnya demikian, menyampaikan alasan mengapa memakai es batu. Es batu sebagai pengganti air untuk pengencer. Rasa manis yang dominan bercampur dengan es batu. Menggunakan gelas kertas kekinian sehingga kesan up to date, dan take away easy.

Penasaran setelah melihat deretan gelas dan bertanya ini dan itu saya memutuskan air lahang saja tanpa es batu. Ada maksud mau dicampur dengan kopi yang berada di sebelahnya.

Betapa langka air lahang !

Sebuah komunitas di bawah bimbingan dinas kehutanan setempat. Berlokasi di Cililin Kabupaten Bandung Barat. Diproduksi air lahang dan ditujukan hanya untuk langsung di konsumsi. Kang Sule menginfokan bahwa air nira yang dikonsumsi secara langsung bernilai ekonomi lebih tinggi dibandingkan dengan dijadikan gula aren.

Racikan kopi lahang apa rasanya ?

Kopi lahang merupakan hasil kreatif kawula muda di daerah kampung Garung, Kecamatan Cibiru yang merupakan sentra produksi kopi. Para barista maupun penikmat kopi di sana merasa tertantang untuk bisa menyajikan minuman yang berbeda dari biasanya. Perpaduan antara citarasa tradisional lahang dan rasa kopi yang kini booming. Maka muncullah nama Kopi Lahang.

Rasa ingin tahu yang muncul membuat saya menuju ke corner kopi yang memang bersebelahan. Gelas yang berisi air lahang saya sodorkan ke petugasnya untuk diisi air kopi arabika. Tanpa tambahan gula aren lagi karena khawatir bakal terlalu manis.

Seruput kopi lahang pertama, waduh... lagi-lagi aroma yang sangat khas, aroma aren begitu kuat. Decak kagum, "Alhamdulillah" ucapan spontan meluncur dari mulut ini. Terbawa ke suasana masa lalu, saat anak-anak minum air nira bersama emak, adik, dan beberapa kakak.

Karena terlalu dominan rasa air lahang maka kuputuskan untuk minta ditambahi air kopinya. Nah sekarang sudah kudapati secangkir kopi lahang.

Dok. pribadi
Dok. pribadi

Sehubungan saya yang rada kepo dengan kopi lahang, saya mencoba mengajak tamu untuk singgah, bahkan mempromosikan keberadaan corner tersebut. Selang beberapa waktu berdatangan lah bapak-bapak. Berujung dengan obrolan khas seperti di kedai kopi , sambil berdiri berbincang tentang kopi dan sesekali menyeruput kopi lahang. Wajah bahagia bercampur bangga dapat menikmati suguhan istimewa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun