Mohon tunggu...
Abas Basari
Abas Basari Mohon Tunggu... Guru - Guru Biologi SMA Al Masoem

melakukan apa pun yang bisa, kalau boleh orang lain bahagia

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Pangeran Cekawood Part 4: Kesepakatan Empat Mata

8 September 2022   05:21 Diperbarui: 8 September 2022   05:22 288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Teringat akan obrolan dengan ortu Cekawood beberapa hari yang lalu, Pak Subhan  serasa ditarik kembali pikirannya untuk berbicara dengan anak Pak Catur. Dia memutuskan untuk mengajak ngobrol Cekawood.

Doa-doa yang dipanjatkan Pak Subhan Syukri rupanya gayung bersambut. Pucuk dicinta ulam pun tiba, begitu kata pepatah melayu. Hanya dengan kekuatan doa dia menceritakan kecemasan, kegundahan, dan meminta solusi atas masalah yang dihadapi.

"Ya Allah, Engkau yang titipkan dia kepada Pak Subhan, Engkau pula lah yang melembutkan hatinya. Hanya kepadaMu aku memohon agar dia dilembutkan hatinya. Semoga orangtua Cekawood bangga dengan sikap-sikap terpujinya, aamiin", lirih doa Pak Subhan di kegelapan malam.

"Pak Cekawood sudah hadir di kelas, barusan berpapasan di pintu masuk kelas kita",  celoteh Cuki memberitahu Wali Kelasnya dengan nada senang di koridor depan kelas 11 MIPA 4.

"Bener nih ?", Pak Subhan pun sigap menjawab.

"Ya Pak, tengok saja ke kelas", ajaknya.

"Nanti Bapak ke sana ya, sekarang bapak ngajar di kelas 11 MIPA 4 dulu ya", Pak Subhan mencoba menenangkan Cuki yang nampak senang karena temannya sudah kembali sekolah.

Sehari itu Pak Subhan memang aga padat jam ngajarnya. Dari sembilan jam pelajaran ada dua jam pelajaran yang kosong. Kesempatan yang akan dia gunakan untuk mencari tahu mengapa Cekawood sampai tidak masuk sekolah.

"Bismillahirrohmaanirrohim", Pak Subhan mengucapkannya dengan lirih. Dia tak mau ketinggalan moment berharga tanpa ucapan doa.

Berbegas menuju kelas 11 MIPA 5 dimana Cekawood berada. Langkah tegap dan penuh dengan kepastian bahwa Allah akan mudahkan urusan.

"Assalamu'alaikum", Pak Subhan ucapkan salam sekaligus ketuk pintu kelas 11 MIPA 5. Terlihat dari jendela kelas, yang sedang mengajar adalah Pak Adi guru mata pelajaran Sejarah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun