Ekstra Tata Boga PSAM menerapkan aturan setiap hasil olahan harus bernilai lebih, maka santri diharapkan bisa memahami arti perjuangan mendapatkan keuntungan dari penjualan. Untuk itu santri membeli produk buatan sendiri. Perlu dicatat bahwa kegiatan ekstra Tata Boga hanya bermodal pinjaman dari Pengelola PSAM, jadi harus dikembalikan. Keuntungan dari penjualan akan dipakai untuk membayar pinjaman secara mencicil.
Satu sosis jadi siap santap mereka menjualnya seharga lima ribu rupiah. Sebuah harga yang pantas. Kalau boleh dibilang cukup dibandingkan dengan tempat jajanan lain. Maka tak heran dalam hitungan menit pun langsung habis. Untuk memenuhi keinginan mereka maka santri yang bertugas pun memanggang kembali sosis dengan jumlah yang sama dengan yang pertama. Selesai memanggang sosis, hal yang sama pula terjadi. Dalam hitungan menit sosis sudah habis terjual.
Bersarung tangan plastik, karena tidak mau kotor katanya, para santri pun duduk, menyantap sosis panggang. "Enak...Pak", kata santri perempuan sambil menunjukkan sosis yang tinggal setengah. Semangat sekali mereka makan makanan kesukaan, sosis panggang saus barbeque, bahkan ada yang nambah porsi segala. Para remaja yang sedang masa pertumbuhan membutuhkan suplai energi yang banyak.
Waktu sudah menunjukkan pukul 10.00 pagi. Sudah dua jam mereka berkreasi dengan segala rasa kepo, bertanya jawab serta canda tawa yang menyertai kegiatan Ekstra Tata Boga santri PSAM. Santri ikhwan maupun akhwat menikmati Sabtu pagi dengan agenda yang berbeda, sesuai keinginan. Saya pun merasakan semangat anak-anak generasi penerus bangsa menempel erat di hati. Seakan mengajak untuk tetap beristiqomah dalam menjalankan amanah.