Mohon tunggu...
abantea
abantea Mohon Tunggu... -

seorang yang senang membaca, sekarang belajar untuk menulis

Selanjutnya

Tutup

Money

UBER, AirBnB dan On Demand Economy.

23 Juni 2015   21:14 Diperbarui: 23 Juni 2015   21:38 241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Cerita tentang UBER sebenarnya hanya sebuah contoh akan adanya perubahan dalam perilaku konsumen . Dewasa ini semakin berkembang apa yang disebut sebagai On Demand Economy dengan segala bentuk variasinya . Intinya, On Demand Economy adalah sebuah kegiatan ekonomi yang diciptakan oleh perusahaan berbasis teknologi dalam memenuhi kebutuhan konsumen atas  barang dan jasa.

Yang selama ini ramai dibicarakan, ialah UBER. Ini tak lain karena UBER menimbulkan kontroversi di banyak negara, berkaitan dengan masalah legalitas dari jenis moda angkutan baru ini.

Tetapi, sebenarnya sudah ada aplikasi yang sekarang mulai banyak dilirik oleh konsumen , khususnya mereka yang sedang atau akan melakukan travelling ....... Sebagian dari kita tentu pernah mendengar AirBnB, atau bahkan pernah menggunakannya.

AirBnB, menghubungkan para pemilik rumah atau apartemen , dengan para pelancong yang akan bepergian dan mencari akomodasi selain hotel. Dengan hanya melihat melalui foto foto dan review dari para pengguna sebelumnya, maka kita bisa memilih akomodasi yang kita pilih, membayar melalui AirBnB, ketika kita datang ke kota tujuan sesuai kesepakatan, si pemilik tinggal menyerahkan kunci rumah atau apartemen yang kita sewa. 

Tentu tidak ada room service dll, tetapi dengan harga yang jauh lebih murah dari harga hotel, apalagi jika kita bisa mendapatkan lokasi yang prima, pilihan menggunakan AirBnB menjadi hal yang amat sangat rasional.

Sudah pasti, lama kelamaan ini akan menggerogoti bisnis hotel yang selama ini sudah eksis. Dan bicara soal " merugikan negara " ya memang tidak ada pajak atas jasa seperti ini. Tetapi, meskipun AirBnB pun sudah mulai masuk ke Indonesia dan menyediakan banyak rumah dan apartemen di Indonesia yang bisa di sewa, belum timbul reaksi seperti hadirnya UBER di sini.  Entah, mungkin suatu saat nanti PHRI juga akan bereaksi sama seperti Organda yang mengejar UBER ....

Banyak  contoh lain dari ODE ini, yang lama lama menjadi suatu hal yang harus kita terima sebagai bagian dari perkembangan jaman. Di sini pun, dalam hal transportasi sudah muncul aplikasi GO JEK, yang konon sudah mulai mengganggu penghasilan para pengojek pangkalan

Belum lagi, perkembangan smartphones yang semakin banyak dan murah, akan membuat jumlah pengguna smartphones di Indonesia semakin banyak, dan ini akan membuat peluang bisnis ODE akan semakin terbuka lebar.

Tinggal, siapkah kita menerima perkembangan itu semua??

Salam.

 

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun